BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, bersama Tagana Jawa Timur mendirikan dua kampung siaga bencana (KSB) di wilayah Bantaran Sungai Bengawan Solo. Tujuannya agar langkah kedaruratan bisa langsung dilakukan saat terjadi bencana, terutama bencana banjir.
"Kampung siaga bencana sebenernya sudah ada sejak 2011 lalu, cuma penerapannya masih lambat. Sudah ada dua embrio kampung siaga bencana di wilayah Bojonegoro, yaitu di Kecamatan Gondang dan Balen," ujar Kepala Dinsos Bojonegoro Arwan saat membuka Sosialisasi Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat di Desa Kadungrejo, Kecamatan Baureno, Kamis (28/7/22).
Baca Juga: Baru Sebulan Musim Kemarau, Satu Desa di Bojonegoro Sudah Terdampak Kekeringan
Dia menerangkan, tahun ini dirintis dua kecamatan lagi di Kecamatan Baureno dan Kanor. Dua daerah ini berdasarkan letak geografisnya rawan terjadi bencana banjir luapan air Sungai Bengawan Solo serta bencana longsor.
"KSB dibentuk untuk penanganan bencana baik sebelum, tengah, dan sesudah. Anggotanya juga dari masyarakat sekitar sendiri," terang Arwan.
Dia menyebutkan, kampung siaga bencana di Kecamatan Baureno terdiri dari lima desa. Yaitu Desa Lebaksari, Kalisari, Pucangarum, Tanggungan, dan Kadungrejo. Sedangkan di Kecamatan Kanor di antaranya Desa Piyak, Kabalan, Pesen, Cangakan, dan Pesen.
Baca Juga: Pencarian Korban Tenggelam di Bengawan Solo Bojonegoro Dihentikan
"Yang lebih dari itu bawah kalau sudah terbentuk KSB maka sebelum ada bencana masyarakat bisa antisipasi. Setelah ini anggota KSB akan mendapatkan materi pra dan sesudah bencana," ucap Arwan menambahkan. (nur/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News