
BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Warga Bojonegoro dikejutkan dengan air Sungai Bengawan Solo yang tiba-tiba menjadi cokelat pekat. Diduga perubahan warna air tersebut akibat pencemaran limbah.
Perubahan warna air itu terlihat jelas pada Selasa (23/9/2025), terutama di sekitar Bendung Gerak Kecamatan Trucuk dan Kalitidu. Kondisi itu membuat warga resah karena secara mendadak air sungai berubah menjadi cokelat cenderung kehitaman.
Merespons kondisi tersebut, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bojonegoro bergerak cepat dengan melakukan pengambilan sampel air untuk dilakukan pengujian laboratorium.
"Satu titik sampel sudah kami ambil, dan langsung dikirim ke laboratorium di Surabaya. Estimasi hasilnya sekitar 10 hingga 14 hari ke depan," ujar Husain, petugas yang mengambil sampel dari DLH Bojonegoro.
Hasil uji laboratorium tersebut akan menjadi dasar untuk mengetahui sumber, penyebab, serta tingkat pencemaran air di sungai terpanjang di Pulau Jawa tersebut. Sehingga saat ini belum diketahui hasilnya, apakah betul tercemar limbah atau tidak.
Perubahan warna air sungai diduga juga menyebabkan penurunan populasi ikan. Sejumlah warga yang biasa memancing di sekitar bendungan mengeluhkan kondisi tersebut. Selain hasil tangkapan menurun drastis, air sungai juga menimbulkan rasa gatal saat bersentuhan langsung.
"Saya hampir tiap hari mancing di sini. Biasanya cuma keruh biasa, sekarang gelap dan gatal kalau kena tangan. Ikan juga jarang naik," keluh Alek, warga setempat. (jku/rev)