BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Dinas Sosial (Dinsos) Bojonegoro, bersama Tagana Jatim menetapkan 4 titik Kampung Siaga Bencana (KSB) di sekitar bantaran Sungai Bengawan Solo. Tujuannya agar langkah kedaruratan dapat langsung dilakukan saat terjadi bencana terutama bencana banjir.
Sejumlah daerah yang ditetapkan sebagai kampung siaga bencana yakni Kecamatan Gondang, Balen, Kanor dan Baureno. Penetapan dilakukan di Balai Desa Kadungrejo, Kecamatan Baureno, Rabu (8/3/2023).
Baca Juga: Deklarasi Relasi Jamur, Ketua Dekopinwil: Jangan Sampai Jatim Dipimpin Selain Khofifah
Kepala Dinsos Bojonegoro, Arwan, menjelaskan bahwa kampung siaga bencana sebenarnya sudah ada sejak 2011 lalu, namun penerapannya masih lambat. Sehingga, KSB ditetapkan dan akan menjadi bagian dari penanganan kedaruratan serta penanggulangan bencana di wilayah masing-masing pada awal 2023 ini.
"KSB dibentuk untuk melakukan penanganan bencana baik sebelum, tengah, dan sesudah. Anggotanya juga dari masyarakat sekitar sendiri," ujarnya usai pengukuhan anggota KSB.
Dia berharap, KSB bisa dikenal oleh masyarakat secara keseluruhan dalam penanggulangan kebencanaan selain BPBD yang selama ini menjadi leading sektor organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkab Bojonegoro.
Baca Juga: Peletakan Batu Pertama Masjid Darussalam Trucuk Bojonegoro, Khofifah Bahas soal Perdamaian Gaza
"Untuk hal-hal yang sifatnya sangat mendasar, maka Dinas Sosial punya tanggungjawab untuk membentuk KSB khususnya daerah yang rawan bencana.
Di Bojonegoro ada beberapa daerah yang masuk daerah rawan bencana termasuk Gondang, Balen, Kanor dan Baureno. Untuk itu perlu ada satu organisasi yang berbasis masyarakat dalam rangka untuk menanggulangi bencana selain BPBD," jelasnya.
Terbentuknya KSB dimaksudkan untuk memberikan pemahaman terkait bahaya dan resiko bencana. Selain itu untuk membentuk jejaring dengan OPD terkait, serta kolaborasi mulai dari tingkat desa, kecamatan hingga kabupaten dalam rangka menanggulangi bencana.
Baca Juga: Berangkatkan Jalan Sehat Hari Koperasi di Bojonegoro, Khofifah: Penggerak Ekonomi Kerakyatan
"Tujuan lainnya adalah menjadikan masyarakat terampil atau terlatih menghadapi kebencanaan, dengan begitu resiko terhadap bencana itu bisa diminimalisir," tambahnya.
Sementara itu kampung siaga bencana di Kecamatan Baureno terdiri dari lima desa, diantaranya Lebaksari, Kalisari, Pucangarum, Tanggungan dan Kadungrejo. Sedangkan di Kecamatan Kanor diantaranya Desa Piyak, Kabalan, Pesen, Cangakan dan Pesen. Di Kecamatan Balen yakni, Pilanggede serta beberapa desa di Kecamatan Gondang yang selama ini sering terjadi bencana banjir bandang. (nur/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News