 Kapolri Jenderal Badrodin Haiti. foto: detik.com
																							Kapolri Jenderal Badrodin Haiti. foto: detik.com
																					JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Dalam pertemuannya dengan Komisi I dan Komisi III DPR RI, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti membeberkan bahwa setidaknya ada tiga kelompok jaringan teroris yang ingin menyerang Ibu Kota Jakarta. Menurut Badrodin, hal itu berdasarkan hasil penangkapan yang dilakukan Densus 88 terhadap 33 orang terduga teroris di beberapa wilayah pasca meledaknya Bom Sarina, Jakarta Januari 2016 lalu.
"Pertama (kelompok) Hendro Fernando yang mendapat aliran dana Rp 1,3 miliar dari Suriah, Yordan, Irak dan Turki," ujar Badrodin di Gedung DPR, Jakarta, Senin (15/02).
Aliran dana itu, lanjut Kapolri digunakan untuk membeli senjata dan bahan-bahan untuk merakit bom. Aliran dana itu dikirimkan ke Filipina dan Poso untuk membeli senjata api. Kelompok pertama ini akan menyerang ke Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta.
"Mereka punya rencana untuk menyerang Bandara Soekarno Hatta dan Mabes Polri," ungkapnya.
Lalu, tambah Kapolri kelompok kedua yang diketuai oleh Helmi. Rencananya kelompok kedua ini akan melakukan penyerangan Markas Polda Metro Jaya dengan menggunakan bom mobil. Sedangkan kelompok ketiga sasarannya adalah anggota polisi yang berada di sekitar jalan raya.
"Ini kelompok Indramayu yang merupakan kelompok ketiga, yang melancarkan serangan bom Sarinah, dananya sangat minim, mereka kekurangan biaya, cuma ada Rp 900 ribu," tegasnya. (Jkt1/rev).
 
                             
                                         
             
            
 
														 
														 
														 
														 
														 
														 
														 
														 
														










 
												