JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Salah satu mantan lelaki penyuka sesama jenis, SBN (31 tahun) mengaku bahwa menikah sempat tidak ada dalam kamus hidupnya. Dia sempat bertanya-tanya, bagaimana mungkin dia menikah dengan perempuan, jika hasratnya tertarik pada lelaki.
Untungnya di tengah kegalauan itu, tepatnya pada 2011, ia bertemu pendiri layanan Peduli Sahabat (PS) Agung Sugiarto atau yang akrab disapa Sinyo Egie. PS adalah layanan yang memberikan pendampingan seputar dunia orientasi non-heteroseksual atau lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).
Baca Juga: Tafsir Al Quran Aktual: Kebanggaan Kentut dan Seks Brutal Kaum Nabi Luth
Lewat interaksi di dunia maya itu, Sinyo meyakinkan SBN agar tidak menjadi gay dan bisa memiliki orientasi seksual normal. Alhasil pada 2014, SBN menikah dengan perempuan. "Tadinya, menikah tidak ada dalam kamus hidup saya. Nggak suka secuil pun sama wanita. Alhamdulillah setelah bimbingan tiga tahun, saya menikah dan sekarang sudah punya anak umur 9 bulan," ujarnya dilansir Republika.co.id, baru-baru ini.
SBN tidak memberi tahu istrinya perihal ketertarikannya terhadap sesama jenis. Keputusan tersebut ia buat setelah berkonsultasi dengan Sinyo. SBN sempat berniat memberitahu istri bahwa ia menikah bukan karena hawa nafsu, melainkan karena Allah SWT. Namun Sinyo menyarankan sebaiknya hal itu tidak dilakukan.
"Biar kamu dan Tuhan saja yang tahu. Yang penting kamu tidak menjadi gay dan setia sama istri," ujarnya menirukan perkataan Sinyo. Hingga kini, istri SBN hanya tahu suaminya normal dan tidak mengetahu suaminya penyuka sesama jenis.
Baca Juga: Siksa Dosa Homoseks Lebih Mengerikan Ketimbang Dosa Syirik dan Kufur Fir'aun
Meski sudah menikah, SBN tetap masih tertarik dengan lelaki. Bedanya, ia sekarang tidak galau lagi apakah harus mengikuti hawa nafsu yang salah atau tidak.
LGBT berbeda dengan same sex attraction (ketertarikan dengan sesama jenis). LGBT, kata SBN adalah suatu identitas sosial, tindakan, dan gaya hidup. Menurut dia, LGBT itu pilihan, sedangkan menyukai sesama jenis adalah alamiah. SBN pribadi menganggap 'menyukai sesama jenis' sebagai sebuah ujian.
"Seandainya saya sembuh dan tidak lagi menyukai sesama jenis, itu bonus yang luar biasa dari Allah. Kalaupun tidak sembuh, biarlah ini menjadi ladang jihad bagi saya," kata pria berdomisili di Jakarta ini. Adapun LGBT, menurut dia, sangat bisa disembuhkan karena itu adalah pilihan. Ada kontrol akal, pikiran, dan hati di belakangnya.
Baca Juga: Gila, 90 % Dosen Wanita Tak Nikah, LGBT Merajalela, Laporan M Mas'ud Adnan dari Bangkok (4)
Para penyuka sesama jenis yang tidak bisa melewati ujian, maka bisa terjun menjadi LGBT. Sementara yang bisa menahannya, dapat tetap menjadi heteroseksual walaupun sebenarnya hasratnya homoseksual. "Walau menyukai sesama jenis, tapi saya menikah dengan gadis yang manis," kata SBN sambil tertawa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News