KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Program Pemberdayaan Masyarakat (Prodamas) Pemerintah Kota Kediri 2015 di Kelurahan Bujel memprioritaskan pembangunan fisik yang tidak mampu tersentuh program lainnya. Sehingga pembangunan beberapa sarana ini benar-benar dirasakan oleh masyarakat yang memiliki tempat tinggal di gang-gang kecil.
Kepala Kelurahan Bujel, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri Mujiyo mengatakan, Prodamas 2015 lalu banyak masyarakat yang mengajukan pavingisasi jalan yang belum tersentuh aspal, pembangunan saluran dan lampu penerangan yang tidak mampu terjangkau pembangunannya dengan program lainya.
Baca Juga: Sidak Pasar Jelang Nataru, DKPP Kota Kediri Pastikan Semua Produk Hewani Penuhi Standar ASUH
“Dengan anggaran Rp 50 juta per RT per tahun ini mampu menyentuh gang-gang kecil, sehingga program ini benar-benar mampu dirasakan oleh masyarakat. Sekarang gang sempit sudah dipaving halus, ada saluran juga. Inikan salah satu upaya pemerintah dalam menyelesaikan persoalan pembangunan, ekonomi dan sosial di lapisan masyarakat di tingkat bawah,” kata Mujiyo.
Lebih lanjut untuk tahun 2016 ini, Prodamas di Kelurahan Bujel akan lebih banyak mengajukan pembangunan ekonomi dan sosial. Seperti bansos untuk lansia serta anak sekolah. Kendati, ia juga tetap mengajukan pembangunan fisik. “Kita semua berharap dengan prodamas ini bisa menyelasaikan persoalan pembangunan,sosial dan Ekonomi pada tingkatan ini,” terangnya
Lebih lanjut, kata Mujiyo, ada beberapa yang hingga saat belum bisa terakomodir dengan program ini, antara lain kelembagaan tingkat kelurahan seperti PKK dan Karang Taruna tidak bisa masuk dalam program itu, sebab RT cenderung berpikir pembangunan lingkungan sekitarnya saja. “Ke depan semoga karang taruna dan PKK bisa terakomodir dengan program tersebut,” tandasnya.
Baca Juga: Upacara Peringatan Hari Bela Negara ke-76, Sekdakot Kediri Bacakan Pidato Presiden Prabowo
Sementara untuk antisipasi ketidakjelasan masyarakat perihal Prodamas, tenaga pendamping yang direkrut sebagai tenaga non PNS, diharapkan turun ke bawah, supaya lebih tahu pelaksanaan kegiatan Prodamas di lapangan. Karena, tugas pokok pendamping di antaranya menyusun dan membuat RAB (Rencanan Anggaran Biaya), dan membantu tim kelurahan, serta memberikan saran serta alternatif tindaklajut penanganan demi kelancaran Prodamas.
Terpisah, Kepala Kantor Pemberdayaan Masyarakat (KPM) Kota Kediri Un Ahmad, mengatakan sejak digulirkanya Prodamas, direkrut 95 tenaga pendamping yang notabenya akan melakukan pemantauan dan segala hal yang berkenaan dengan program masyarakat. Meski tenaga pendamping masih didominasi wajah lama, seperti halnya tahun 2015, namun Ahmad menegaskan mereka bekerja secara maksimal dan sesuai rencana yang sudah ditentukan.
“Tenaga pendamping saat ini rata-rata di wilayahnya mendampingi 15-20 RT dan sejauh ini latar belakang pendidikan teknis menjadi prioritas, sehingga bisa menguasai bidangnya yang akhirnya bisa terealisasi dilapangan secara maksimal,” ujar Ahmad. (hms/adv/rif)
Baca Juga: Pemkot Kediri Apresiasi Wajib Pajak yang Tertib dan Taat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News