Dispendik Gresik Berantas Pungli Pendidikan Secara Bertahap

Dispendik Gresik Berantas Pungli Pendidikan Secara Bertahap Kepala Dispendik, Mahin ketika menemui peserta kunker Dispendikdari Gunungkidul. foto: syuhud/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Dispendik(Dinas Pendidikan) terus berupaya untuk menekan dan menghilangkan pungli (pungutan liar) secara bertahap.

Langkah ini dilakukan selain untuk menegakkan aturan tentang larangan segala bentuk pungutan liar, juga untuk menghilangkan stigma negatif kalau pendidikan di Kabupaten Gresik marak pungli. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dispendik Kabupaten Gresik, Mahin, SPd ketika menemui kunjungan kerja Dispendik dan Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul, Jogjakarta di kantor Pemkab Gresik, Kamis (25/2).

Baca Juga: Harumkan Nama Gresik, Bu Min Serahkan Reward kepada Kafilah MTQ ke-30 Jatim Tahun 2023

Menurut Mahin, upaya yang dilakukan oleh Dispendik Pemkab Gresik untuk menghilangkan pungli secara bertahap yaitu, dengan menganggarkan kegiatan-kegiatan di sekolah yang selama ini yang menjadikan pungli itu muncul.

Kegiatan dimaksud itu di antaranya, tarikan untuk pembelian seragam sekolah, pembelian buku dan lainnya. "Kegiatan-kegiatan itu semuanya secara bertahap akan didadani dari APBD," tuturnya.

Pada kesempatan itu, Mahin juga menjelaskan soal anggaranuntuk memenuhi kebutuhan pendidikan di Kabupaten Gresik. Di antaranya, bersumber dari DID(dana investasi daerah). Tahun 2016 ini dana tersebut dialokasikan sebesar Rp 35 miliar.

Baca Juga: Belanja THL Kabupaten Gresik Capai Rp180 Miliar, Anha: Output dan Outcome Harus Jelas

Anggaran sebesar itu di antaranya, digunakan untuk Unas berbasis komputer(CBT/computer based test). Untuk tahun 2016 lembaga pendidikan di bawah naungan Dispendik yang Unas dengan system CBT sebanyak 26 lembaga.

Rinciannya, tingkat SMP sebanyak 6 lembaga, SMK sebanyak 9 lembaga dan SMA sebanyak 11 lembaga. "Untuk keperluan Unas itu semuanya sudah siap. Termasuk komputer," terangnya.

Selain di Dispendik ada alokasi dana dari DID, juga ada alokasi dari DAK(Dana Alokasi Khusus) di Tahun 2016, yang totalnya mencapai 9 miliar.

Baca Juga: Hadiri Haul Bungah, Plt Bupati Gresik Ingatkan Agar Tak Ada Perebutan Kekuasaan

Jumlah dana DAKitu terbilang turun dibandingkan tahun sebelumnya, yang mencapai Rp 30-an miliar. Dana DAK itu untuk membantu pendidikan di tingkat dasar. "Dana DAK untuk Pendidikan di Gresik turun karena untuk pendidikan menengah (Dikmen) dialihkan ke Propinsi," pungkasnya.(hud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO