Suryadi Sanubari, Sutradara yang Tak Malu Walau Harus Mengamen antar Kopaja

Suryadi Sanubari, Sutradara yang Tak Malu Walau Harus Mengamen antar Kopaja Suryadi Sanubari, motivator dan sutradara yang tak malu walau harus mengamen dari satu kopaja ke kopaja lainnya. foto: Istimewa

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Kerasnya hidup di Ibukota Jakarta nampaknya tak lantas membuat pria yang satu ini untuk berhenti berkarya, di mana pun dan kapan pun. Itulah yang dilakukan, Suryadi Sanubari, sutradara, penulis jebolan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) 2005 lalu.

Kang Sur, sapaan akrab Suryadi Sanubari, memang kerap menerima jobs untuk menyutradarai beberapa film layar lebar, dokumenter, video clip, bahkan melatih dan mengajar teater dan seni peran di kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat. Namun, ia tak malu dengan sesekali menguji mentalnya dengan mengamen sambil membacakan puisi dari satu kopaja ke kopaja lainnya di kawasan Kota Jakarta.

"Ini sekolah jalanan yang aku maksudkan," kata Suryadi, Senin (29/02) kepada BANGSAONLINE.

Dengan prinsip bahwa kemajuan itu harus tercermin dari sikap kreatif, inovatif dan mandiri, pria asal Serang, Banten yang masih kerabat Ratu Atut ini tak heran meski harus hidup pas-pasan dan tetap baginya dengan prinsip tersebut ia bisa tetap bersyukur.

Kang Sur, sehari-harinya bisa ditemui di "Warung Irin" Pusat Dokumentasi HB Jassin, Taman Ismail Marzuki (TIM). Di sana, setiap Rabu, Sabtu, Minggu sore ia melatih belasan anak muda yang belajar darinya baik seni peran, teater maupun keartisan.

Meski tak setenar rekan sebangku kuliahnya, seperti sutradara kenamaan Hanung Bramantyo, dan aktor Epi Kusnandar, ia tak pernah merasa iri hati. Baginya, ini merupakan waktu yang menentukan.

"Satu hal yang perlu disyukuri adalah bisa tetap berkarya, kapan dan dimana pun," pungkasnya. (jkt1/rev)