Mentan: Siapa yang Menyakiti Petani akan Berhadapan dengan Kami!

Mentan: Siapa yang Menyakiti Petani akan Berhadapan dengan Kami! Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman. foto: eky nurhadi/ BANGSAONLINE

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia (RI), Andi Amran Sulaiman melakukan panen raya di wilayah rawan banjir Desa Tambahrejo, Kecamatan Kanor, Bojonegoro, Sabtu siang (5/3/16).

Usai melakukan panen, Andi melakukan dialog dengan masyarakat sekitar, khususnya para petani. Andi menegaskan, jika kebutuhan pokok para petani harus selalu tercukupi. Misalnya, masalah pupuk, bibit dan penjualan gabah.

"Siapa yang menyakiti petani, maka akan berhadapan dengan kami (menteri,red)," ujar Mentan disambut tepuk tangan para petani.

Mentan mengatakan, pupuk bersubsidi bagi petani, harus disalurkan tepat waktu. Karena proses pemupukan merupakan hal paling penting dalam pertanian. Lanjut dia, jangan sampai pupuk bersubsidi dipermainkan.

"Ingat, para kios maupun distributor pupuk, saat ini sudah ada 40 orang lebih yang kami kirim ke penjara karena bermain pupuk," tandasnya.

Mentan juga menganjurkan kepada para petani agar selesai panen, langsung melakukan tanam lagi. "Tidak usah takut. Ini musim basah. Jika nanti ada kekeringan, kami akan datang ke sini lagi membantu memberi pompa air," ungkapnya.

Selain itu, Mentan juga meminta Bulog untuk menyerap gabah hasil panen petani. Kepala Bulog Jatim, Witono mengatakan, target serapan beras di seluruh Jatim sebanyak 1.500.000 ton beras. "Semoga dapat kita realisasikan," ucapnya.

Bupati Bojonegoro, Suyoto di sela menemani Mentan Andi Amran Sulaiman meminta para petani di wilayahnya bekerja tepat. Politisi partai PAN itu tidak berharap kerja cepat, melainkan kerja tepat.

"Karena wilayah kami (Bojonegoro,red) merupakan wilayah rawan banjir, sehingga para petani harus melakukan kerja tepat. Harus bisa memprediksi cuaca, jangan lakukan kerja cepat," ungkapnya.

Kang Yoto menambahkan, tahun 2015 lalu, produksi gabah di Bojonegoro sebanyak 907 ribu ton. Saat itu musuhnya adalah kekeringan. Sementara pada akhir November-desember sebanyak 85 ton musuhnya merupakan banjir luapan air Sungai Bengawan Solo maupun banjir lokal.

"Bulan Maret mendatang kita targetkan panen padi 21 ribu ton, sementara bulan April 35 ton. Meski musuh kita adalah banjir, tapi para petani tidak boleh takut, kita sudah lakukan skenario untuk mengantisipasi tergenangnya lahan pertanian," tutupnya.