JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Para penggemar sepakbola Lamongan Jawa Timur pasti kecewa. Panitia pelaksana turnamen Piala Gubernur Kalimantan Timur melalui Panitia Disiplin menjatuhkan sanksi kepada bek sayap Persela Lamongan Victor Pae berupa denda sebesar Rp 100 juta.
Seperti dilansir Tempo.co, Wakil Ketua Panitia Pelaksana turnamen Yunus Nusi menambahkan Victor Pae juga diganjar larangan bertanding di turnamen. "Sanksi dijatuhkan kepada Pae berdasarkan pasal 28 poin 1-B regulasi dan kode disiplin PGK 2016," kata Yunus Nusi, Minggu, 6 Maret 2016.
Baca Juga: Stadion Bumi Wali Tuban Bakal Jadi Home Base Persela dan Gresik United
Sidang kasus pemukulan wasit Kusni oleh Victor Pae digelar Sabtu, 5 Maret 2016 pukul 12.30 Wita. Sidang yang diipimpin Herry Susanto itu, dihadiri oleh anggota dari PT Liga, Victor Pae, wasit, asisten wasit dan inspektur wasit.
Aksi pemukulan Victor Pae terhadap wasit pertandingan Kusni terjadi saat Persela melawan Arema Cronus di Stadion Segiri Samarinda. Pae memukul Kusni setelah diganjar kartu merah. Pukulan itu mendarat di pipi kiri Kusni.
Wasit Kusni saat ditemui usai pertandingan mengaku dirinya mengganjar kartu kuning kepada Pae setelah menekel penyerang Arema Cronus. Tak terima, Pae mengeluarkan kata kasar atas keputusan wasit. Kusni terpaksa mengeluarkan kartu merah atas umpatan Pae. Sesaat setelah Kusni mengeluarkan kartu merah, Pae lantas melayangkan tinju kepada wasit asal Samarinda itu.
Baca Juga: Deretan Pesepak Bola yang Lahir di Bulan Agustus
"Dia (Viktor Pae) mengeluarkan kata kasar kepada wasit, dan itu tak boleh dalam sepakbola," kata Kusni.
Sementara itu Asisten Pelatih Persela, Didik Ludianto tak membantah jika Pae melakukan kesalahan tersebut. Namun, ia meminta semua pihak melihat kasus tersebut dari berbagai aspek. Menurut dia, aksi pemain perlu dilihat dari sebab akibat.
Pae, kata Didik, mengungkapkan pemukulan itu dilakukannya karena merasa ditantang oleh Kusni. "Jadi setelah mendapat kartu kuning, Pae cerita, Kusni menantang dirinya, 'kalau melawan saya kasih kartu lagi', Pae meladeni. Ternyata benar Kusni mengganjar kartu merah. Saat itu reaksi Paw memukul," Didik menuturkan.
Baca Juga: Kerusuhan Suporter di Tuban, Bukti Penonton Kita Belum Dewasa
Jika diperhatikan, kata Didik, wasit mengeluarkan kartu merah sebelum dipukul. Berbeda cerita kalau Pae memukul dulu baru diganjar kartu merah.
"Saya melihatnya memang ada yang ganjal. Pae mengaku kepada saya waktu dia di PBFC, Kusni juga mengeluarkan kartu merah kepada Pae waktu ujicoba. Kapan pastinya saya tak tahu. Tapi Pae bilang begitu. Artinya memang ada masalah antara Pae dan Kusni ini," kata Didik.
Terkait dengan sanksi yang dijatuhkan terhadap pemainnya itu, Didik sudah mengetahuinya. Pae mendapat sanksi didenda Rp 100 juta dan larangan bermain di turnamen. "Informasi yang saya terima Pae tak boleh main empat kali pertandingan," kata dia.
Baca Juga: Stadion Manahan Solo Diusulkan Jadi Venue Babak Penyisihan Piala Asia U-23
Didik berharap pemain maupun wasit mengambil pelajaran positif dari kasus yang dialami Pae. Wasit, menurut dia, harus benar-benar netral dan tidak semena-mena dalam memimpin pertandingan. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News