JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Mengawali kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa (LB) ke-5 Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Presiden Joko Widodo mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Pertemuan ini dilaksanakan di Ruang Kakatua Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (6/3).
Dalam pertemuan ini, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa sebagai saudara dekat Palestina, merupakan suatu kehormatan bagi Indonesia menjadi tuan rumah KTT LB ke-5 OKI. Terlebih dalam KTT kali ini fokus pembahasannya adalah mengenai Palestina dan Al Quds Al-Sharif.
Baca Juga: Bersama Gapura dan Owner Bawang Mas Group, Ribuan Masyarakat di Pamekasan Doakan Palestina
Menurut Presiden Jokowi, KTT ini merupakan bentuk dukungan penuh serta solidaritas Indonesia dan OKI terhadap Palestina.
"Saya harap KTT ini mendorong persatuan negara-negara anggota OKI dalam mendukung kemerdekaan Palestina dan menyelesaikan isu Al-Quds Al Sharif," kata Presiden.
Presiden berharap negara-negara Islam dapat berperan lebih banyak dalam proses perdamaian Palestina-Israel. Dan Indonesia siap untuk berperan dalam proses perdamaian.
Baca Juga: Mengapa Jupiter Punya Cincin, Sedangkan Bumi Tidak? Ini Penjelasannya
Dukungan Indonesia atas kemerdekaan Palestina, lanjut Presiden, akan dilaksanakan sesuai kerangka two-state solution dan sejalan dengan berbagai resolusi PBB yang relevan.
Indonesia mendukung berbagai terobosan, inisiatif untuk menyelenggarakan konferensi internasional tentang perdamian Palestina.
Presiden berharap konferensi OKI di Jakarta kali ini akan dapat memberikan solusi konkrit. Indonesia akan terus berpartisipasi untuk mendukungnya.
Baca Juga: Setahun Tragedi Genosida, API Palestina Jatim Bakal Gelar Aksi di Surabaya dan Malang
Dan untuk mendukung hal ini, Presiden menyatakan bahwa persatuan bangsa Palestina merupakan hal yang mendasar. Indonesia akan mendorong semua faksi untuk bersatu guna mewujudkan kemerdekaan Palestina.
Dalam pertemuan dengan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas tersebut, Presiden didampingi Menteri Luar Negeri RI, Retno L.P. Marsudi menyampaikan tiga poin, pertama mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina sesuai dengan kerangka two state solution dan berbagai resolusi PBB yang relevan.
Kedua, Presiden Jokowi akan menyampaikan dukungan kemerdekaan Palestina yang terus dilakukan Indonesia sebagai cerminan komitmen dukungan rakyat Indonesia bagi saudara-saudaranya di Palestina. Poin ketiga yang disampaikan Presiden Jokowi yaitu hasil yang diharapkan KTT Luar Biasa OKI tentang Al-Quds Al-Sharif.
Baca Juga: Hari Perdamaian Internasional, Khofifah Ajak Semua Pihak Terus Serukan Perdamaian di Palestina
Untuk diketahui, dukungan Indonesia terhadap Palestina sudah direalisasikan dalam bentuk mendukung pengibaran bendera Palestina di Markas PBB pada tanggal 30 September 2015. Menjadi tuan rumah pertemuan CEAPAD kedua pada 1 Maret 2014, penguatan komitmen negara Asia-Afrika terhadap Palestina melalui Declaration on Palestina dan penyelenggaraan International Conference on the Question of Jerusalem pada September 2015.
Sementara Menteri Luar Negeri Indonesia Retno L. P. Marsudi mengatakan dua draf dokumen, yaitu Resolusi dan Deklarasi Jakarta sudah rampung. Sayangnya dia enggan membeberkan poin apa saja hasil pertemuan.
Dua draf itu hasil dari digelarnya pertemuan senior officer meeting (SOM). Selanjutnya, draf itu juga dilanjutkan dalam pertemuan tingkat tinggi menteri luar negeri dalam KTT LB OKI.
Baca Juga: Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Dibunuh di Teheran, Pelakunya Diduga Agen Israel
"Kedua draf dokumen sudah selesai dan draf ini akan dibawa pada KTT besok hari," kata Retno dalam konferensi pers di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (6/3).
Kendati sudah rampung, Retno mengaku belum bisa mempublikasikan apa saja poin yang tercantum dalam draf Resolusi dan Deklarasi Jakarta. "Yang jelas saya belum bisa menyampaikan isinya," sambung Retno.
Dia menjelaskan, selama berlangsungnya negosiasi dan pembahasan draf dokumen, seluruh delegasi negara anggota OKI sangat solid. Hal tersebut nampak dari masukan serta dukungan mereka dalam memperkuat isi draf dokumen.
Baca Juga: Pertemuan 5 Kader NU dengan Presiden Israel, Nawawi: Karena Gus Yahya Mencontohkan Hal yang Sama
Untuk diketahui, proses perampungan draf Resolusi dan Deklarasi Jakarta telah melalui proses yang panjang. Di mana, rancangan draf sudah dibagikan kepada masing-masing delegasi negara anggota OKI sejak dua pekan lalu. Tidak hanya itu, pertemuan SOM yang dirangkaikan dengan pertemuan tingkat tinggi menteri luar negeri yang digelar tertutup hari ini merupakan tahapan untuk mencapai hasil draf tersebut.
Sementara Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Soukry menyatakan Palestina adalah negara yang sangat penting bagi mereka dan Hak setiap warga negaranya wajib didukung kemerdekaanya.
"Bagi kami, Hak warga Palestina sangat penting. Saya mewakili rakyat Mesir, sangat mendukung Palestina merdeka," seru Menlu Soukry.
Baca Juga: PUI Kediri Raya Serahkan Donasi Rp37 Juta untuk Palestina
Disamping dukungan kemerdekaan yang mengalir pada Palestina, dukungan juga mengalir untuk Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggara.
"Kami sangat mendukung penyelenggaraan KTT LB OKI oleh Indonesia. Penyelenggaraan KTT ini merupakan dukungan penuh dan solidaritas Indonesia, Mesir dan negara-negara OKI lainnya untuk Palestina," ungkapnya.(mer/tic/lan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News