BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 50 Kepala Desa (Kades) di wilayah endemis Demam Berdarah (DB) di Kabupaten Bojonegoro diundang Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat. Ratusan kades itu diberi pengarahan agar menggerakkan Pemberatasan Sarang Nyamuk (PSN) di desa masing-masing.
Kabid Pengendalian Penyakit dan Lingkungan Dinkes Bojonegoro, Ahmad Harnowo mengungkapkan, selain menggerakkan PSN, para kades juga diminta membentuk kelompok PSN di desa masing-masing. Para kades juga diminta menggerakkan Jumat bersih serta pemantauan jentik nyamuk DB secara berkala. Sebab, 50 desa tersebut masuk wilayah endemis DB.
Baca Juga: Kasus DBD di Bojonegoro Tinggi, 12 Orang Tewas dalam 6 Bulan
"Saya minta para kades yang kita undang itu proaktif memberantas nyamuk DB. Karena selain peran dinas kesehatan dalam upaya menanggulangi penyakit demam berdarah, peran kepala desa sangat penting di wilayahnya masing-masing," ujarnya Kamis (10/3/16).
Selain Kades, petugas puskesmas di beberapa wilayah endemis DB juga diundang. Mereka diminta memantau perkembangan penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk aedes aegypti itu secara berkala.
Harnowo menambahkan, perkembangan kasus DBD di wilayahnya pada bulan Maret 2016 ini mulai menurun. Meski demikian, pihaknya tetap meminta seluruh masyarakat agar tetap waspada.
Baca Juga: Ribuan Sapi di Sekitar Blok Cepu Ikuti Kegiatan Posyandu
Ia menyebutkan, selama dua bulan terakhir, tepatnya bulan Januari - Februari sebanyak tujuh orang meninggal dunia akibat penyakit DB. Jumlah itu terdiri dari lima anak-anak dan dua orang dewasa.
"Rinciannya, pada bulan Januari terdapat 123 kasus DB dan bulan Februari 70 kasus. Sedangkan pada bulan Maret ini belum kita rekap, tetapi trennya menurun," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News