Kasus DBD di Bojonegoro Tinggi, 12 Orang Tewas dalam 6 Bulan

Kasus DBD di Bojonegoro Tinggi, 12 Orang Tewas dalam 6 Bulan

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Jumlah angka kematian korban Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Bojonegoro terus meningkat. Tercatat hingga pertengahan bulan Juni 2016 ini ada sebanyak 12 korban yang meninggal akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti.

Data dari kantor Dinas Kesehatan setempat menyebutkan, hingga bulan Juni ada sebanyak 351 kasus Demam berdarah dengue dengan 12 kasus di antaranya meninggal dunia.

Baca Juga: Ribuan Sapi di Sekitar Blok Cepu Ikuti Kegiatan Posyandu

Rinciannya, pada Januari ada 135 kasus 3 meninggal dunia, Februari 100 kasus 2 meninggal dunia, Maret 51 kasus 3 meninggal dunia, April 28 kasus 1 meninggal dunia, Mei 26 kasus 1 meninggal dunia, Juni 11 kasus 2 meninggal dunia.

"Terakhir siang tadi kasus bocah meninggal dunia karena DBD di Desa Sukorejo, Bojonegoro," ungkap Kasi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, dr. Wenny Diah Prijanti, Selasa (21/6).

Menurutnya tahun ini akan menjadi tahun tertinggi kasus kematian karena DBD setelah 2007 silam 24 nyawa melayang juga karena terkena DBD.

Baca Juga: Lima Kecamatan di Bojonegoro Ini Jumlah Penderita HIV/AIDS-nya Tinggi

"Sampai saat ini masyarakat masih bergantung dengan fogging, padahal fogging tidak efektif," imbuhnya.

Sementara itu, suasana pemakaman bocah berumur 10 tahun yang meninggal karena demam berdarah (DB) di Desa Sukorejo, tepatnya Gg. Samiadun, Kecamatan/Kota Bojonegoro berlangsung haru.

Keluarga dan para tetangga korban tak percaya bocah perempuan periang itu akan meninggal secara cepat. Korban baru menderita sakit sejak tiga hari terakhir.

Baca Juga: Wilayahnya Endemis DBD, 50 Kades di Bojonegoro Diberi Pengarahan tentang PSN

"Kami turut berduka dan berbela sungkawa atas meninggalnya warga kami, apalagi usianya masih bocah," tutur dr. Bayu Kepala Puskesmas Bojonegoro. (nur/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO