BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Ribuan sapi milik peternak yang tersebar di empat desa di Kecamatan Gayam, Bojonegoro mendapat pelayanan kesehatan secara gratis dari Kandang Belajar Sapi Rakyat (KBSR). Empat desa di sekitar wilayah pengeboran migas Banyu Urip Blok Cepu tersebut meliputi Desa Gayam, Mojodelik, Bonorejo dan Brabowan.
"Kegiatan ini dilaksanakan door to door kepada pemilik ternak sapi di empat desa tersebut," ucap Manajer KBSR, Ahmad Jai kepada wartawan, Minggu (19/6).
Baca Juga: Kasus DBD di Bojonegoro Tinggi, 12 Orang Tewas dalam 6 Bulan
Jai menjelaskan, pelayanan yang dilakukan antara lain pemeriksaan kesehatan sapi, pemeriksaan kebuntingan, penyuntikan vitamin dan pemberian obat cacing, konsultasi kesehatan sapi serta penimbangan bobot sapi. "Semuanya gratis dari ExxonMobil," imbuhnya.
Posyandu sapi ini, kata Jai, dilaksanakan mulai kemarin Sabtu, 18 Juni dan ditargetkan rampung hingga 14 Agustus 2016 dengan 16 kali pelaksanaan. Menurut data KBSR, ada 2.267 sapi dari 1.110 peternak di empat desa yang menjadi sasaran posyandu.
Menurut Jai, KBSR atau sekarang menjadi Yayasan Bina Mandiri Lestari (BIMANTARI) ini sudah melaksanakan kegiatan posyandu sapi sejak 2013. Sudah lebih dari 4000 sapi dan 324 pemilik sapi mendapatkan manfaat kegiatan ini. Dalam pelaksanaannya KBSR melibatkan tenaga medis mantri hewan kecamatan Gayam dan dokter hewan dari Dinas Peternakan Kabupaten Bojonegoro.
Baca Juga: Lima Kecamatan di Bojonegoro Ini Jumlah Penderita HIV/AIDS-nya Tinggi
"KBSR bersama ExxonMobil terus berkoordinasi dengan pemerintah setempat dan pihak-pihak terkait supaya pelayanannya merata," tambah dia.
Sutikno, warga RT 1 Dusun Samben Desa Mojodelik mengaku terbantu dengan adanya konsultasi cuma-cuma ini. Selama ini, ungkap dia, peternak harus merogoh kocek sebesar Rp 50 ribu untuk sekali pelayanan. "Terkadang ya lebih, jika ada keluhan dan butuh obat," katanya.
Sementara itu, perwakilan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), Ukay Subqy mengatakan bahwa program posyandu sapi ini merupakan komitmen EMCL dalam meningkatkan taraf ekonomi masyarakat sekitar wilayah operasi. Menurutnya, warga sekitar Lapangan Banyu Urip umumnya memelihara sapi sebagai penopang ekonomi keluarga.
Baca Juga: Wilayahnya Endemis DBD, 50 Kades di Bojonegoro Diberi Pengarahan tentang PSN
"Kami berharap peternak sapi tetangga kami ini nantinya bisa menghasilkan keuntungan yang lebih baik," pungkasnya. (nur/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News