Balai Latihan Kerja Internasional Sidoarjo bakal Diresmikan, Dinsosnaker Usulkan Kajian Pemanfaatan

Balai Latihan Kerja Internasional Sidoarjo bakal Diresmikan, Dinsosnaker Usulkan Kajian Pemanfaatan Kepala Dinsosnaker Sidoarjo HM Husni Thamrin. foto: mustain/ BANGSAONLINE

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Kabupaten Sidoarjo mengusulkan kajian pemanfaatan Balai Latihan Kerja Internasional (BLKI) di Kecamatan Tulangan, Sidoarjo. Upaya itu seiring rencana diresmikannya BLKI tersebut pada tahun 2016 ini.

Menurut Kepala Dinsosnaker Sidoarjo HM Husni Thamrin, saat ini baru dua gedung workshop yang sudah rampung dari sejumlah gedung workshop BLKI tersebut, yakni gedung workshop Otomotif dan Pengelasan.

Baca Juga: Rakor Bersama DPRD, Pjs Bupati: Perkuat Sinergi Turunkan Angka Korupsi di Sidoarjo

"Namun demikian, kami saat ini sudah mengusulkan kajian ke pak Bupati agar workhsop yang ada segera dilengkapi peralatan sehingga begitu diresmikan, bisa langsung dimanfaatkan," cetusnya kepada BangsaOnline, di sela menghadiri rapat Paripurna DPRD Sidoarjo, Selasa (29/3/2016).

Kata Husni Thamrin, tahun ini satu gedung workshop bakal dibangun, yakni workshop Aneka Kejuruan, yang dianggarkan dana APBN. Diketahui, proyek gedung BLKI memang berasal dari pusat, yakni Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) dengan hibah lahan oleh . "Begitu satu gedung workshop selesai, rencananya BLKI akan diresmikan tahun ini," beber mantan Kepala Dishub Sidoarjo ini.

Kajian itu, kata Husni Thamrin, juga ditembuskan ke Dirjen Bina Latas Kemenaker, karena terkait pengajuan agar calon tenaga kerja warga Sidoarjo mendapatkan prioritas untuk mengikuti pelatihan di BLKI. Sehingga jika kuota peserta pelatihan asal Sidoarjo sudah mencukupi, baru diisi calon tenaga kerja luar Sidoarjo. "Ini juga menjadi harapan komisi D DPRD Sidoarjo," tandas Husni Thamrin.

Baca Juga: Sidang Lanjutan Dugaan Korupsi Insentif BPPD Sidoarjo: 4 Saksi Bantah Terima Uang

Pihaknya berharap keberadaan BLKI ini nantinya mendukung penyediaan sertifikasi tenaga kerja berkaitan dengan berlakunya Masyarakat Ekonomia Asia (MEA). "Saat MEA kan tenaga kerja juga harus memenuhi standar mutu yang itu dibuktikan dengan sertifikasi," pungkas HM Husni Thamrin. (sta/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO