Pisah Sambut Pimpinan Pengadilan Agama Kelas I A Ponorogo

PONOROGO, BANGSAONLINE.com - Bertempat di aula utama gedung Pengadilan Agama (PA) kelas IA Ponorogo, Selasa (12/04), digelar acara pisah sambut pucuk pimpinan di instansi tersebut.

Dra. Hj. Ati Khoiriyah, M.H., yang telah menjabat sebagai ketua Pengadilan Agama Ponorogo sejak tahun 2013 beralih tugas menjadi ketua Pengadilan Agama Mojokerto. Sedangkan wakilnya, yaitu Drs. M. Zaenal Arifin, M.H, beralih tugas menjadi ketua Pengadilan Agama Kota Kediri.

Sementara, untuk penggantinya, sebagai ketua Pengadilan Agama kelas I A Ponorogo yang baru adalah Drs. H.M. Munawan, SH, M.Hum, yang semula sebagai ketua Pengadilan Agama Trenggalek. Dan wakil ketua Pengadilan Agama Ponorogo yang baru adalah Drs. H. Thabrani, SH, yang semula menjabat wakil ketua Pengadilan Agama Karanganyar.

Dalam sambutan perpisahannya, Dra. Hj. Ati Khoiriyah, M.H., mengatakan bahwa Ponorogo telah memberikan dirinya banyak kenangan.

"Pengalaman-pengalaman yang menambah kedewasaan dan banyak sahabat-sahabat terbaik yang tidak bisa dilupakan begitu saja," ujarnya.

Sementara ketua Pengadilan Agama yang baru Drs. H.M. Munawan, SH, M.Hum, dalam sambutannya menyatakan bahwa dirinya tidak asing di Ponorogo. Munawan memang lulusan STAIN Ponorogo dan alumni Pondok Pesantren Mayak. Dirinya mengaku siap berkoordinasi dengan Forpimda dan seluruh masyarakat dengan mengutamakan pelayanan yang maksimal.

Sementara di tempat yang sama, Bupati Ipong Muchlissoni meminta agar tingginya angka perceraian di Ponorogo dicarikan solusinya. Berdasarkan data, ada 200 kasus perceraian per bulan di PA Ponorogo yang didominasi oleh TKW.

“Di satu sisi kita tidak bisa melarang mereka bekerja di luar negeri karena hasilnya cukup lumayan. Tetapi di sisi lain kita prihatin dengan dampak yang ditimbulkannya yaitu perceraian dan anaknya yang cenderung nakal karena kurang kasih sayang,” ujar Bupati Ipong Muchlissoni.

Hadir dalam acara pisah kenal tersebut Forum Pimpinan Daerah Ponorogo dan pimpinan Pengadilan Agama se-karesidenan Madiun. (po2/jar/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News