SIDOARJO (BangsaOnline) – Usai Mabes TNI AL setuju menghibahkan lahannya untuk proyek Frontage Road, Dinas PU Bina Marga Sidoarjo mulai menginventarisir bangunan yang bakal dilewati proyek Frontage Road di sisi timur jalur rel Kereta Api (KA).
Kepala Dinas PU Bina Marga Sigit Setyawan menjelaskan, lahan yang bakal dibangun Frontage Road, sekitar 1, 5 kilometer, banyak berdiri bangunan, diantaranya gedung SMA Hang Tuah Sidoarjo, gedung Balur Jatim dan Brigif 1 Marinir. Karena itulah, bangunan itu akan dibangun lagi sesuai dengan nilai bangunan yang ada.
Baca Juga: Terhalang Pipa PDAM Sidoarjo, Proyek Peningkatan Jalan di Tambak Oso Dihentikan Sementara
Tetapi tidak menutup kemungkinan akan dibangun yang lebih baik karena sebagai kompensasi dari hibah yang diminta Pemkab Sidoarjo. “Kami sudah menginventarisir gedung yang ada. Minimal nilainya nanti sama dengan bangunan lama. Tapi kalau lebih bagus kan nggak ada masalah,” tegas Sigit, Kamis (15/5/2014).
Dia menegaskan pihak dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sudah turun ke lokasi untuk melihat lahan yang dimohon untuk proyek Frontage Road. Dalam kesempatan itu, Kemenkeu tidak mempersoalkan atas hibah dari TNI AL yang dimohon oleh Pemkab Sidaorjo.
“Meski begitu kami tetap mengirim surat ke KSAL untuk memberi kabar terbaru terkait perkembangannya. Kami juga akan menghadap langsung kepada KSAL seperti yang dilakukan di Pendopo Sidoarjo beberapa waktu lalu,” beber mantan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Sidoarjo ini.
Kata Sigit, untuk pembangunan Frontage Road yang ada di sisi timur rel KA mulai Buduran hingga Waru, pada tahun 2014 ini telah dianggarkan Pemkab Sidoarjo senilai Rp 3 miliar. Anggaran yang ada itu difokuskan pada pembangunan jalan dan jembatan.
Namun pembangunan jalan untuk Frontage Road kali ini akan difokuskan pada lahan yang sudah dihibahkan perusahaan. Mengingat sudah ada sekitar 15 dari 31 perusahaan yang ada sudah memberi lampu hijau. “Pembangunan jalan kan ada tahapannya mulai menguruk, pemadatan dan pengaspalan, biar kelihatan wujudnya kalau disini akan dibangun frontage road,” beber Sigit Setyawan.
Frontage Road yang panjangnya sekitar 10 km itu jika sudah rampung, akan bisa tembus ke Jalan Lingkar Timur dan menuju kawasan Jalan Raya Candi. Selain itu, Frontage Road juga bakal bermanfaat bagi perusahaan karena akan dengan mudah kala memasukkan dan mengeluarkan barang ke dalam pabriknya.
Karena selama ini truk yang akan bongkar muat ke perusahaan yang ada di sisi timur rel KA harus memutar lebih dulu. “Semua itu untuk kepentingan umum. Pengguna jalan juga akan enak bisa memilih jalan agar tidak terjebak arus kemacetan yang terjadi di Jl Ahmad Yani baik dari Sidoarjo menuju Surabaya atau sebaliknya,” pungkasnya.
Ketua Komisi C DPRD Sidoarjo, H Nur Ahmad Syaifudin, menyatakan kondisi jalan di Sidoarjo, utamanya di jalur protokol sudah penuh dengan kendaraan. Pembangunan Frontage Road ini sebagai alternatif memecah arus kemacetan jalan. Dampak dari kemacetan jalan sendiri bisa mengakibatkan kecelakaan fatal.
“Yang jelas DPRD Sidoarjo utamanya Komisi C, mendukung penuh pembangunan Frontage Road karena semua itu untuk kepentingan masyarakat banyak. Tanpa ada pemecahan jalan tiga tahun kemudian mungkin kendaraan tidak bisa berjalan,”ungkap politisi PKB asal Kecamatan Waru ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News