La Nyalla Tinggal Dipulangkan, Niat Kabur ke Makau, Kini Terkunci di Singapura

La Nyalla Tinggal Dipulangkan, Niat Kabur ke Makau, Kini Terkunci di Singapura La Nyalla Mattaliti. foto: Bola.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Ketua Umum La Nyalla Mahmud Mattaliti dikabarkan mau kabur dari Singapura ke Makau setelah menang pra peradilan. Tapi posisinya terkunci karena paspornya sudah dicabut. Akibatnya ia kini tetap berada di Singapura.

"Niat dia aslinya memang begitu. Tapi nggak jadi karena memang enggak bisa," ujar Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur Maruli Hutagalung. "Posisinya sudah terkunci, enggak bisa ke mana-mana. Tinggal dipulangkan saja," ujar Maruli dilansir Tempo, Rabu, 20 April 2016.

Baca Juga: Persiapan Persekabpas Hadapi Liga Nusantara, Exco PSSI Rapat Bersama Klub Anggota Askab

Sebelumnya, yang juga Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia itu kembali ditetapkan sebagai tersangka setelah tak lama mencicipi kemenangan di sidang praperadilan. Ia kembali menjadi tersangka karena Kejaksaan mengeluarkan surat perintah penyidikan (sprindik) baru.

Saat ini, pria yang diduga menyalahgunakan dana hibah Rp 48 miliar untuk membeli saham perdana sebesar Rp 5,3 miliar di Bank Jatim itu masih berstatus buron. Posisi terakhir dia, menurut Kejaksaan dan Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, di Singapura.

Maruli melanjutkan La Nyalla gagal kabur ke Makau karena paspornya berhasil dicabut kembali seusai praperadilan. Kejaksaan berhasil mengirimkan kembali surat pencabutan paspor usai sprindik baru La Nyalla dikeluarkan.

Baca Juga: Stadion Soepriadi Resmi Jadi Kandang Arema FC, PSSI: Apapun yang Terjadi Tanggung Jawab Panitia

La Nyalla juga tidak bisa bertahan lama di Singapura karena bisa dianggap tinggal melebihi batas waktu. Namun, ditanyai perihal kabar La Nyalla sudah ditangkap dan akan dipulangkan, Maruli membantah. Ia mengatakan, langkah-langkah tersebut belum diambil. "Ya, moga-moga bisa segera. Dipantau saja," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, , secara khusus menyampaikan sambutan jarak jauh dalam Hari Ulang Tahun (HUT) ke-86 sekaligus keluh kesahnya tentang , soal pembekuan dan masalah hukum yang dihadapinya.

Meski kini entah berada di mana, La Nyalla mengirim sambutan tertulis untuk dibacakan di hari ulang tahun . Sambutan itu kemudian dibacakan oleh Wakil Ketua Umum , Hinca Padjaitan, di Stadion GBK Jakarta, Selasa (19/4/2016) siang kemarin.

Baca Juga: Pj Gubernur Jatim Bangga kepada Timnas yang Juarai Piala ASEAN U-19 Boys’ Championship 2024

”Pertama-tama, mari kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang masih memberi kesempatan kepada Bapak Ibu saudara sekalian untuk hadir dan mengikuti, sekaligus menjadi saksi peringatan hari lahir yang ke-86,” kata La Nyalla.

Ia kemudian melanjutkan, ”Kedua, saya menyampaikan izin tidak bisa hadir dalam acara bersejarah ini karena saya masih harus berada di luar Jakarta dalam rangka memperjuangkan kebenaran yang saya yakini di mata hukum dalam perkara yang disangkakan kepada diri saya. Atas ketidakhadiran saya ini, saya mohon maaf sebesar-besarnya,” katanya.

”Melalui sambutan tertulis ini, saya kembali menekankan bahwa Bapak Ibu saudara sekalian, hari ini menjadi saksi sejarah, bahwa kita memperingati Dirgahayu dalam kondisi yang masih dibekukan oleh pemerintah.

Baca Juga: Asprov PSSI Jatim Gelar Grassroots Football Festival

Kita menjadi saksi sejarah, memperingati organisasi yang lahir sebelum republik ini ada, tetapi hari ini, organisasi yang dilahirkan sebagai alat perjuangan ini, harus kita peringati tepat satu tahun lamanya dibekukan oleh pemerintah kita sendiri.

Kita juga menjadi saksi sejarah, bahwa upaya hukum yang ditempuh dalam memperjuangkan pencabutan pembekuan tersebut belum juga diindahkan oleh pemerintah. Meskipun keputusan tersebut telah berkekuatan hukum tetap,” katanya dalam sambutannya yang sangat panjang.

Sumber: tempo.co/detik.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO