Tuntut Klarifikasi Armuji, Banser-Ansor Kepung DPRD Surabaya Besok

Tuntut Klarifikasi Armuji, Banser-Ansor Kepung DPRD Surabaya Besok Petugas Pamdal DPRD Surabaya saat meminta Ketua PCNU Surabaya Dr Muhibbin Zuhri meninggalkan ruang Sidang Paripurna.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pengusiran terhadap Ketua PCNU Surabaya memantik reaksi dari semua elemen NU. Sekitar 1.000 warga NU, baik yang masuk struktur atau NU kultural akan turun jalan mengepung gedung DPRD Surabaya di Jalan Yos Sudarso.

Tidak hanya dari Surabaya, tetapi warga nahdliyin yang berada di beberapa kabupaten/kota di Jawa Timur, seperti Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, Jombang dan lainnya akan bahu membahu menuntut Ketua DPRD Surabaya Armuji memberikan klarifikasi secara terbuka.

Baca Juga: PCNU Surabaya Salurkan Ribuan Paket Daging Kurban

Warga nahdliyin yang akan mengepung gedung dewan ini berasal dari Ansor, Banser, Fatayat, Muslimat, PMII dan lain sebagainya. Mereka kompak tidak terima terhadap pengusiran Ketua PCNU Surabaya saat ikut Paripurna perpanjangan pansus Raperda mihol.

Ketua GP Ansor Surabaya Asrori Muslich mengaku siap mengerahkan semua elemen masyarakat untuk melakukan aksi di gedung DPRD Surabaya. Bahkan, dia menyerukan resolusi jihad miras.

"Seluruh warga muslim apalagi yang NU wajib ikut turun selama dalam radius 94 Km," kata dia.

Baca Juga: Wali Kota Surabaya Pilih Hadiri Acara Lazismu Dibanding Halal Bihalal PCNU, Ada Apa?

Ketua Fraksi PKB DPRD Surabaya Laila Mufidah menginstruksikan kepada anggotanya mengawal keputusan pansus Mihol. PKB sejalan dengan PCNU Surabaya menginginkan kota pahlawan bebas dari minuman memabukkan.

"Saya instruksikan pak Mazlan (ketua komisi B) mengawal mihol sesuai dengan harapan NU," ujar dia.

Anggota komisi D ini mengaku tidak terima dengan insiden pengusiran Ketua PCNU Surabaya saat ikut sidang Paripurna mihol. Fraksi PKB (FKB) sudah membentuk tim investigasi untuk mencari fakta serta peristiwa di balik kejadian itu.

Baca Juga: PCNU Surabaya Gelar Halal Bihalal Sekaligus Lomba ini

"Kita investigasi dengan diketuai pak Masduki Toha dan Camelia Habibah," ujar dia.

Mufidah mengatakan, sampai saat ini efek atas insiden pengusiran Ketua PCNU Surabaya masih belum juga reda. Sejumlah masyarakat dan kader partai terus bergolak dan mendesak dilakukan pengusutan.

“Karena itu, tim investigasi ini kami pandang perlu,” kata dia.

Baca Juga: LAZISNU dan Fatayat Surabaya Rihlah Bersama 100 Anak Yatim dan Dhuafa

Hasil investigasi tersebut akan diserahkan kepada PWNU untuk menjadi catatan.

“Nanti akan ada buku putih sebagai penjelasan dan kesimpulan atas investigasi yang kami lakukan. Ini sengaja kami lakukan, karena bagaimanapun juga, PKB punya garis dengan NU,”kata dia.

Ketua Tim Investigasi Masduki Toha mengaku siap atas perintah tersebut. Hari ini misalnya, Masduki akan memanggil petugas pengamanan dalam (Pamdal) untuk memintai keterangan. Hasil tersebut akan dikroscekkan dengan penjelasan pimpinan dewan lainnya.

Baca Juga: PCNU Surabaya Terima Bantuan untuk Renovasi Kantor

“Kemarin saya sudah komunikasi dengan seluruh pimpinan. Alhamdulillah sudah ada sedikit gambaran. Hanya, kami tidak bisa buka sekarang hasilnya,” tutur Wakil Ketua DPRD Surabaya ini.

Masduki berjanji, siapapun pelakunya, pihaknya akan memintanya untuk bertanggung jawab. Paling tidak meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat. “Kalau memang pimpinan yang bersalah, maka mereka harus meminta maaf secara kelembagaan,” tegasnya. (lan/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO