GRESIK, BANGSAONLINE.com - Beredar kabar di kalangan birokrasi Pemkab Gresik kalau pasangan Bupati-Wabup SQ (Sambari Halim Radianto-Moh. Qosim) jilid II tidak satu suara dalam menentukan sekda definitif. Hal ini memantik reaksi para relawan maupun tim sukses pada saat Pilkada bulan Desember 2015, yang berjuang habis-habisan untuk memenangkan SQ.
Mereka meminta agar SQ tetap satu suara alias kompak dalam mementukan jabatan sekda definitif yang akan menjadi top leader (pimpinan tertinggi) di birokrasi lingkup Pemkab Gresik.
Baca Juga: Harumkan Nama Gresik, Bu Min Serahkan Reward kepada Kafilah MTQ ke-30 Jatim Tahun 2023
Sebab, kekompakan mereka merupakan hal yang utama untuk menentukan Kabupaten Gresik yang semakin baik seperti yang kerap mereka dengung-dengungkan saat perhelatan Pilkada langsung 2015, lalu.
"Sebagai salah satu relawan SQ saat pilkada, tentu kami sangat terusik dengan santernya kabar, kalau SQ sekarang sudah ada tanda-tanda pecah kongsi menghadapi penentuan sekda ini," kata pendiri RGS (Relawan Gerakan Sosial) SQ (Sambari-Qosim), H.M. Khozin, salah satu relawan yang membantu kemenangan pasangan SQ saat Pilkada Gresik 2015.
Khozin berharap, pasangan SQ tidak akan pernah pecah kongsi dalam setiap menentukan kebijakan, baik soal penentuan jabatan sekda difinitif, maupun kebijakan lain. Sejauh ini dirinya masih sangat yakin kalau pasangan SQ masih sangat kompak. Sebab, kekompakan itu merupakan jargon yang kerap mereka dengung-dengungkan saat pilkada.
Baca Juga: Belanja THL Kabupaten Gresik Capai Rp180 Miliar, Anha: Output dan Outcome Harus Jelas
Khozin menyadari bahwa di birokarasi siapa pun yang memimpin tindakan like and dislike (suka dan tidak suka) yang dilakukan oleh oknum pejabat satu dan lainnya itu pasti ada. Menurutnya, kondisi itulah yang tidak disadari oleh seorang pemimpin.
"Makanya saya berharap jangan sampai ada pejabat yang menjadi kompor yang bisa membuat kekompakan SQ menjadi rapuh," harap cucu KH Abdul Karim ini.
Dia juga berharap, bahwa sekda yang akan terpilih nanti orangnya benar-benar tepat, bisa menjadi panutan semua PNS, dan bisa mengguyubkan semua pamong praja di lingkup Pemkab Gresik.
Baca Juga: Hadiri Haul Bungah, Plt Bupati Gresik Ingatkan Agar Tak Ada Perebutan Kekuasaan
"Saya berharap sekda baru nanti bisa membawa roda birokrasi di Pemkab Gresik makin baik dan guyub," pungkasnya.
Sementara menjelang digulirkannya lelang jabatan sekda Pemkab Gresik, ada wajah baru yang digadang. Jika sebelumnya, ada tiga kandidat yang digadang, yakni Kadishub Andhy Hendro Wijaya, Kepala DPU Bambang Isdianto dan Kepala BKD M. Nadlif, sekarang justru ada nama Kepala Dispendik, Mahin, yang menggantikan posisi Bambang Isdianto.
Hanya, Kepala BKD Pemkab Gresik M.Nadlif mengaku tidak ikut lelang sekda. "Saya ini panitia lelang sekda, saya bukan peserta," kata Nadlif diplomatis baru-baru ini. (hud/rev)
Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News