TUBAN, BANGSAONLINE.com - Pelaksanaan Sensus Ekonomi di Tuban nampaknya tak sesuai harapan. Pasalnya, beberapa petugas Sensus Ekonomi (SE) dari Badan Pusat Statistik (BPS) setempat kinerjanya tak maksimal, bahkan cenderung seenaknya. Seperti, saat melakukan wawancara dan survei, ia tidak membawa atribut atau identitas yang lengkap.
Hal itu terjadi di kediaman Imam Maarif, pengusaha Pepaya Caliana yang beralamatkan di Jalan Al Falah V, Kelurahan Sidorejo, Tuban. Ia mengaku disurvei dan diwawancarai petugas yang tak mengenakan atribut lengkap. Petugas tersebut hanya memakai rompi, tanpa atribut lain seperti ID card, tas, maupun topi dari BPS Tuban.
Baca Juga: Masyarakat Tuban Sambut Baik Uji Coba Penggunaan Kode QR untuk Pengisian BBM
Parahnya lagi, petugas sensus tersebut survei saat hari libur tanpa menunjukkan surat tugas dari BPS.
“Datangnya hari Minggu kemarin, sekitar pukul 12.30 WIB,” ujar Imam Maarif saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Senin (16/5).
Ketika ditanya mengapa melakukan survei di hari libur, dengan entengnya petugas tersebut menjawab bahwa dirinya sedang lembur. “Ya mohon maaf, kami jawab asal-asalan,” kata Imam.
Baca Juga: 40 UMKM Binaan Pemkab Tuban Siap Ekspor Produk ke Luar Negeri
Senada disampaikan Dani, pemilik warung mamin di daerah kawasan Letda Sujtipto Tuban. Ia mengaku didatangi petugas, tanpa diberikan pertanyaan secara detail. Bahkan, warungnya hanya ditempeli stiker kecil tanpa dimintai keterangan yang jelas.
“Ya hanya ngomong izin untuk nempelkan stiker itu,” katanya.
Sementara Kepala BPS Tuban, Prayogo Setyo Widodo, saat dikonfirmasi terkait hal ini mengatakan bahwa pihaknya akan mengecek petugas tersebut. “Ini saya belum ketemu kosekanya (koordintor survei kecamatan), ini saya baru selesai rapat,” kilahnya. (wan/rev)
Baca Juga: Even 100 Persen Tuban Berlangsung Semarak, Wujud Nyata Majukan UMKM
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News