Ternyata Tawuran antar Pemuda Terjadi Tiap Tahun, Pemkab Jombang Akui Kecolongan

JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kabupaten Jombang mengaku kecolongan atas terjadinya tawuran yang melibatkan pemuda Dusun Branjang, Desa Sidokerto, Kecamatan Mojowarno dengan Dusun Pengalangan, Desa Alang-alang Caruban, Kecamatan Jogoroto, Senin (6/6) dini hari. Padahal, kedua dusun ini saling berdampingan.

Purwanto, Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkab Jombang mengatakan, pihaknya prihatin atas kejadian tawuran tersebut. "Ini kami kecolongan. Karena sebenarnya peristiwa ini sudah pernah terjadi bulan puasa tahun lalu," ujarnya kepada Bangsaonline.com.

Baca Juga: Pemuda Bersajam di Jombang Ditangkap Polisi

Ia menyatakan sudah mengintruksikan Muspika dan dua kepala desa untuk memulihkan kondusifitas keadaan. "Laporan dari camat tadi, mereka sudah melakukan musyawarah antar Muspika. Kemudian terjadi kesepakatan ikrar damai antar kedua belah pihak yang berseteru," jelasnya.

Pria yang biasa dipanggil Gempur ini juga mengaku sudah meminta aparat desa, muspika untuk deteksi dini agar dilakukan pencegahan secara persuasif. Semisal diadakan baksos bersama. "Kami juga minta Muspika dan kepala desa setempat memberikan pembinaan kepada masyarakat agar jangan sampai budaya itu ditularkan secara turun temurun," tandasnya.

Seperti diketahui, hari pertama Bulan Ramadan diwarnai tawuran antar pemuda di Kabupaten Jombang, Senin (6/6) dini hari. Akibat tawuran ini, sedikitnya 12 rumah warga rusak terkena lemparan batu. Sementara dua orang warga mengalami luka di kepala.

Baca Juga: Keroyok Seorang Warga, Puluhan Pemuda dari Sejumlah Perguruan Silat Diamankan di Mapolres Jombang

Tawuran tersebut melibatkan pemuda Dusun Branjang, Desa Sidokerto, Kecamatan Mojowarno dengan Dusun Pengalangan, Desa Alang-alang Caruban, Kecamatan Jogoroto. Kedua dusun ini saling berdampingan. (jbg1/dio/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News