Jalur Minyak Bojonegoro Rusak Berat, Pemudik Harus Hati-hati

Jalur Minyak Bojonegoro Rusak Berat, Pemudik Harus Hati-hati

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Para pemudik yang akan melintasi jalan raya Bojonegoro-Padangan saat arus mudik dan arus balik Lebaran tahun ini perlu lebih berhati-hati. Sebab, kondisi jalan raya yang dikenal sebagai jalur minyak ini kondisinya rusak berat, bergelombang, dan berlubang.

Kerusakan parah terjadi di jalan raya mulai Kecamatan Kalitidu hingga Kecamatan Padangan sepanjang kurang lebih 20 kilometer. Beberapa titik jalan sangat tidak nyaman dilalui mulai di kawasan Desa Brenggolo, Clangap, Talok, Kecamatan Kalitidu, hingga di Desa Sudu, Ngraho, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro.

Baca Juga: 513,443 Meter Jalan antar Kecamatan antar Desa di Bojonegoro Mulus

Di kawasan ini banyak jalan bergelombang dan berlubang. Jalan yang berlubang itu kini terisi air hujan. Bila pengendara tidak berhati-hati maka pengendara akan mudah terperosok di lubang jalan itu dan terjatuh.

Kondisi jalan mulai di sekitar jembatan layang di Desa Ngraho, Kecamatan Gayam, hingga di Padangan, juga banyak jalan bergelombang dan berlubang. Jalan aspal di bagian tepi banyak yang bergelombang parah. Aspal jalan mengelupas dan meriyut. Kondisi jalan yang rusak itu sering menyebabkan terjadinya kecelakaan. Parahnya lagi, di titik-titik jalan yang rusak itu sarana penerangan jalan umumnya minim bahkan tidak ada.

Menurut Andi Satriyo, 28, warga Desa/Kecamatan Purwosari, jalan di jalur minyak ini kondisinya memang rusak parah. Ia mengaku heran karena di sekitar jalan raya itu dikenal sebagai penghasil migas nasional tetapi kondisi jalan rayanya rusak parah.

Baca Juga: Ratusan Personel Gabungan Dikerahkan untuk Amankan Mudik di Bojonegoro

“Sangat tidak nyaman saat melewati jalan di jalur minyak itu,” keluhnya, Sabtu (18/6).

Ia menilai jalan itu rusak berat karena sering dilalui kendaraan berat proyek minyak. Namun, kata dia, setelah proyek itu selesai dan kondisi jalannya rusak kemudian tidak diperbaiki. “Kalau pun diperbaiki sifatnya hanya tambal sulam,” ujarnya.

Beberapa titik jalan yang berlubang dan bergelombang memang kini diperbaiki. Namun, perbaikan itu hanya tambal sulam. Seperti tampak di jalan raya kawasan Desa Sudu, Kecamatan Gayam. Para pekerja tampak menambal jalan rusak dengan aspal curah dan koral.

Baca Juga: Sidak Pembangunan Jalan, Wakil Bupati Bojonegoro Ingatkan Kontraktor untuk Jaga Kualitas

Namun, perbaikan jalan dengan cara ditambal sulam itu juga membuat kondisi jalan tidak rata. Sebab, jalan yang diperbaiki kondisinya menjadi lebih tebal aspalnya dibandingkan dengan jalan lainnya.

Sementara itu, kondisi jalan raya Padangan-Ngawi saat ini telah diperbaiki dan dibeton. Namun, masih ada beberapa titik jalan yang belum dibeton. Sedangkan, jalan raya Bojonegoro-Babat dan Bojonegoro-Nganjuk kondisi jalannya cukup bagus.

Untuk diketahui, jalan raya Bojonegoro-Ngawi dan Bojonegoro-Babat menjadi jalan alternatif mudik dan balik Lebaran. Jalan raya Bojonegoro atau yang dikenal sebagai jalur tengah ini menjadi jalur alternatif ketika jalur pantura dan jalur selatan mengalami kemacetan selama arus mudik dan arus balik berlangsung.

Baca Juga: Swalayan di Bojonegoro Ramai, Tim Satgas Covid-19 bersama Satpol PP Awasi Para Pengunjung

Bupati Bojonegoro, Suyoto, mengatakan, kondisi tanah di Bojonegoro memang teksturnya gerak. Untuk jalan nasional dan jalan provinsi memang yang paling baik adalah dibeton. Namun, kata dia, biaya untuk membangun jalan beton itu lebih mahal.

“Mulai dari Bojonegoro hingga Kalitidu jalan rayanya sudah dibeton. Nah, semestinya tahun ini pembangunan jalan beton itu dilanjutkan, tetapi ternyata belum dikerjakan,” katanya. (nur/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO