GRESIK, BANGSAONLINE.com - Kabupaten Gresik kembali menorehkan sejarah sebagai daerah yang dikenal dengan kota santri dan kota wali. Sabtu (18/6) malam, Kabupaten Gresik secara bersamaan memecahkan dua rekor MURI (museum rekor Indonesia) sebagai bentuk penghargaan masyarakat Gresik yang melestarikan tradisi daerah santri.
Kedua rekor Muri tersebut, pertama, jumlah pengunjung bazar Ramadan terbanyak dengan mengenakan busana sarung. Sedangkan rekor Muri kedua, penampilan massal seni Rodhat Ishari (Ikatan Seni Hadrah Indonesia) Kabupaten Gresik dengan peserta 18.600, terbilang terbanyak se-Indonesia.
Baca Juga: Belanja THL Kabupaten Gresik Capai Rp180 Miliar, Anha: Output dan Outcome Harus Jelas
Puluhan ribu peserta busana sarung dan hadrah ini dipimpin langsung oleh Bupati Sambari Halim Radianto beserta Wakil Bupati, Moh. Qosim. Perhelatan Akbar Bazar Ramadan yang berlangsung di GJS (Gelora Joko Samudro) itu juga dihadiri Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifullah Yusuf (Gus Ipul).
Turut hadir meramaikan pagelaran massal tersebut beberapa kelompok otomotif di Gresik serta masyarakat dari berbagai kecamatan di Kabupaten Gresik yang semuanya mengenakan sarung dan berkopiah.
Kegiatan ini merupakan gagasan murni Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto yang terus berupaya melestarikan tradisi kota santri. Menurut Bupati, gagasan ini berawal dari keinginannya untuk menegaskan Gresik sebagai kota santri yang sekaligus kota industri.
Baca Juga: Hadiri Haul Bungah, Plt Bupati Gresik Ingatkan Agar Tak Ada Perebutan Kekuasaan
“Gresik punya ribuan industri sarung mulai kecil sampai besar, mulai yang memakai alat tenun bukan mesin (ATBM) sampai produksi sarung yang pakai mesin," kata Bupati.
Selain itu, lanjut Bupati Gresik juga ada ratusan pondok pesantren mulai dari yang kecil sampai yang besar dan terkenal. Bahkan santrinya ada yang dari beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Brunai serta beberapa negara Islam di luar Asia.
"Dari ratusan pondok tersebut tumbuhlah Seni Rodhat Ishari yang pada saat sekarang ini tidak hanya monopoli pondok pesantren. Hampir setiap kelompok masyarakat punya kelompok Rodhat Ishari ini," jelasnya.
Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai
Sementara perwakilan dari MURI, Sri Wijayati, mengatakan bahwa rekor di Gresik ini berhasil menumbangkan rekor sebelumnya yang dicatat pada Bulan Agustus 2013 dengan jumlah peserta yang hanya 10.084.
Beberapa rekor MURI yang telah diraih Kabupaten Gresik yaitu kegiatan bedah rumah dalam waktu sehari pada tahun 2006. Kemudian, sertifikasi nasional tukang batu tahun 2008, pembangunan sekaligus 118 rumah keramik (terbanyak) dan pavingisasi sepanjang 29,5 km pada tahun 2009.
Lalu, menggambar desain tema lingkungan hidup serentak dengan jumlah 254.532 peserta tahun 2009, imunisasi peserta terbanyak tahun 2011, kampanye program KB secara marathon di 6 Provinsi, Kontes Ayam Ketawa peserta terbanyak tahun 2013, dan Menyanyi Mars UKS peserta terbanyak tahun 2013.
Baca Juga: Di Ponpes Tanbihul Ghofilin, Plt Bupati Gresik Sosialisasikan Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak
Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifullah Yusuf sangat mengapresiasi penyelenggaraan pagelaran seni Rodhat Ishari yang diadakan di GJS ini.
“Kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk melestarikan kearifan budaya lokal. Lebih-lebih, Kabupaten Gresik adalah kota penghasil sarung dan kopiah. Diharapkan Ikon Santri dan Sarung bisa menjadikan Gresik terdepan, selanjutnya bisa memotivasi produsen meningkatkan kualitas produknya," harap Gus Ipul sapaan akrabnya.
Sementara Kepala Bagian Humas Pemkab Gresik Suyono menambahkan, sarung merupakan trademark Gresik. Ketika orang mengenakan sarung dan kopiah, pasti yang diingat Gresik.
Baca Juga: Pendukung Kotak Kosong di Gresik Soroti Rendahnya PAD 2024
“Ada sekitar 1.100 produsen sarung di Gresik yang tersebar di 5 kecamatan yaitu, Kecamatan Gresik, Kebomas, Cerme, Benjeng dan Duduksampeyan," katanya.
Kabupaten Gresik, lanjutnya, merupakan satu-satunya sentra industri sarung alat tenun bukan mesin (ATBM) di Indonesia. Hal ini sesuai penetapan dari Menteri Perindustrian yang telah menerbitkan surat penetapan Kompetensi Inti Industri Daerah (KIID) No. 95 tahun 2015, bahwa Gresik sebagai sentra sarung tenun ATBM. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News