Kiai Asep Terkejut Dahlan Iskan Jadi Tersangka

Kiai Asep Terkejut Dahlan Iskan Jadi Tersangka Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA. Foto: bangsaonline

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Hampir semua tokoh – termasuk para alim ulama atau kiai – terkejut ketika mendengar Dahlan Iskan jadi tersangka. Atau dijadikan tersangka.

“Masak?,” kata Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto di kediamannya di Jalan Siwalankerto Utara, Surabaya, Jumat (11/7/2025) malam.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pegunu) yang memiliki sekitar 14 ribu santri itu lama terdiam. Seolah tak percaya.

Kiai Asep mengaku prihatin, tapi tak bisa komentar karena kasus itu urusan internal Jawa Pos. Meski demikian kiai yang selalu mengenakan baju putih itu berdoa semoga Dahlan Iskan dan Nany Wijaya selalu dilindungi oleh Allah SWT.

Kiai Asep memang kenal baik Dahlan Iskan dan Nany Wijaya. Bahkan Nany Wijaya beberapa kali umrah ikut jemaah Kiai Asep.

Dahlan Iskan sendiri beberapa kali menjadi nara sumber di Universitas KH Abdul Chalim (UAC) Pacet Mojokerto, termasuk menyampaikan orasi ilmiah dalam acara wisuda di universitas yang kini sudah memiliki program S3 itu. Selain itu Dahlan Iskan beberapa kali menjadi pembahas buku Kiai Asep, anatar lain di Bali, di Gedung Negara Grahadi dan di Sekolah Takmiriyah.

Dahlan Iskan juga banyak menulis tentang Kiai Asep. Dahlan Iskan pulalah yang memberi julukan Kiai Asep sebagai Kiai Besar Bin Kiai Besar yang Berpikiran Besar. Bahkan dalam pengantar buku Kiai Asep yang berjudul Kiai Miliarder Tapi Dermawan, Dahlan Iskan menulis Kiai Asep sebagai kiai istimewa. Alasannya, Kiai Asep tidak hanya kiai besar tapi juga pengusaha besar dan dermawan besar.

“Jadi kiai besar itu Istimewa. Jadi kiai besar sekaligus pengusaha besar itu lebih istimewa. Tapi yang membuat lebih-lebih istimewanya adalah Kiai Asep itu ulama besar, pengusaha besar sekaligus dermawan besar,” tulis Dahlan Iskan dalam buku Kiai Miliarder Tapi Dermawan yang mengisahkan perjuangan Kiai Asep yang merupakan putra pahlawan nasional KH Abdul Chalim Leuwimunding itu.

Dahlan Iskan juga menjuluki Kiai Asep sebagai “juara doa”. “Saya belum pernah menemukan ‘juara doa’ melebihi Kiai Asep. Banyak sekali orang yang percaya pada kekuatan doa. Tapi beliau adalah orang yang paling percaya pada kekuatan doa,” tulis Dahlan Iskan yang juga Ketua Dewan Pengawas Pesantren Sabilil Muttagien (PSM) di Magetan, yang menaungi 131 sekolah, termasuk Madrasah Aliyah.

Seperti ramai diberitakan, Dahlan Iskan menjadi tersangka bersama Nany Wijaya, salah seorang mantan direktur Jawa Pos yang kini mengeloa Tabloid Nyata. Dahlan Iskan dan Nani Wijaya menjadi tersangka setelah dilaporkan oleh Direksi Jawa Pos ke Polda Jawa Timur.

Kabarnya konflik itu terkait dengan Tabloid Nyata. Lalu siapa sebenarnya pemegang saham Nyata? “Saya sedang menceritakannya ke polisi, sehingga tidak bisa saya uraikan di sini. Pemeriksaan belum selesai. Tapi karena saya sudah diberitakan jadi tersangka, maka saya tegaskan tidak semua media yang saya pimpin adalah milik Jawa Pos,” tulis Dahlan Iskan di Disway.

Menurut Dahlan, ada beberapa (saja) bukan milik Jawa Pos. Termasuk Nyata. Ada riwayatnya mengapa begitu.

”Saya belum bisa ceritakan untuk menghormati pengadilan. Tapi pimpinan Jawa Pos yang sekarang, yang tidak tahu sejarah itu, menganggap Nyata miliknya. Jadilah sengketa. Jadi ini sengketa saham di Nyata. Bukan di Jawa Pos. Perdata,” beber Dahlan Iskan.

”Sidang perdatanya sedang berlangsung di Pengadilan Negeri Surabaya. Tiba-tiba ada berita saya jadi tersangka,” ujar Dahlan Iskan lagi.