TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Mudik Lebaran mulai menggeliat sejak seminggu yang lalu. Seiring padatnya pemudik, penjual oleh-oleh khas Lebaran pun mulai panen raya. Omset mereka terus meningkat di saat Lebaran seperti ini. Oleh-oleh khas daerah tetap menjadi buruan para pemudik untuk oleh-oleh ketika pulang kampung atau kembali ke tempat kerja.
Seperti yang dialami perajin kripik tempe asal Trenggalek. Mulyono, salah satu perajin tempe ini menuturkan jika menjelang Lebaran, omset dia naik hingga 200 persen lebih. Hal itu pun dia sudah tidak berani memenuhi pesanan baru ketika menjelang Lebaran karena waktunya sudah sangat mepet dan tidak mungkin dikerjakan.
Baca Juga: Eksotisme Telasen Topak atau Lebaran Ketupat, Hari Raya-nya Puasa Sunnah Syawal
“Kita biasanya hanya memproduksi sekitar 3.000 lembar keripik tempe per hari, sekarang menjadi 7.500-10.000 lembar dengan harga jual Rp 550-Rp 650/lembar,” ujar Mulyono yang mengaku untuk saat ini hanya melayani pesanan saja.
Kondisi yang sama juga dialami beberapa perajin keripik tempe seperti di Malang, maupun Gresik. Mereka sudah mengantisipasi dengan menyiapkan stok yang banyak namun, untuk tahun ini pesanan memang jauh meningkat bila dibanding tahun lalu.
Lain di daerah Jawa Timur lain pula di daerah Jawa Tengah, tren yang sedang diburu saat ini ialah keripik sayuran. Keripik ini menjadi alternatif suguhan bagi keluarga maupun tamu selain kue-kue kering yang selama ini mendominasi.
Baca Juga: Mbah Benu Minta Maaf, Bukan Telepon Allah, Netizen: Ngawur Mbah
Salah satu perajin keripik sayuran, Esti Widayati (47), mengakui jika permintaan keripik sayuran semakin meningkat dalam tiga tahun terakhir. Bahkan, peningkatan bisa mencapai 200 persen setiap menjelang hari raya Idul Fitri.
“Keripik sayuran makin diminati untuk isi toples saat Lebaran, kalau dulu kue-kue kering semua,” ujar Etik, panggilan akrabnya Esti Widayati.
Etik mengatakan kalau keripik sayuran buatannya biasa dikirim ke sejumlah toko oleh-oleh. Mendekati Lebaran permintaan konsumen terus meningkat, jika biasanya ia kirim 12-15 bal per dua minggu, maka belakangan ia mengirim setiap minggu.
Baca Juga: Lebaran Tinggal Hitungan Hari, Ini Tips Berhijab Bagi yang Punya Pipi Tembem
“Toko oleh-oleh yang biasanya pesan 12-15 bal per dua minggu, sekarang sudah naik jumlah pesanannya dan minta setiap minggu dikirim keripik,” kata dia.
Tidak hanya dari Magelang, pesanan juga datang dari luar kota seperti Jogjakarta, Semarang, Jakarta, Bandung dan kota-kota lain di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Selain pesanan dari para pelanggannya, ia juga menerima pesanan dari para pedagang musiman. Namun semakin mendekati Lebaran ia tidak lagi menerima orderan.
Adapun keripik yang diproduksi Etik antara lain keripik daun singkong, keripik wortel, keripik pare, keripik terong hingga keripik seledri. Etik mengatakan jika tidak sulit untuk membuat maupun mendapatkan bahan baku sayuran itu.
Baca Juga: Oona Indonesia Launching Platform Digital
"Kalau bahan bakunya sekarang gampang didapat, tapi kami kuwalahan memenuhi permintaan konsumen menjelang Lebaran ini, kami kekurangan tenaga," ucap Etik.
Etik merintis usaha keripik sayuran sejak 2009 lalu. Awalnya, ia hanya ingin memberikan variasi makanan atau camilan bagi dua anaknya yang tidak menyukai sayuran. Namun ia melihat peluang yang menguntungkan dari keripik sayuran ini hingga kemudian berkembang sampai saat ini. (kcm/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News