Mahasiswa Unair Ciptakan Medscupe, Mesin Pencegah Sampel Tertukar di Rumah Sakit

Mahasiswa Unair Ciptakan Medscupe, Mesin Pencegah Sampel Tertukar di Rumah Sakit

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sering mendengar kasus tertukarnya hasil laboratorium, sampel darah, sampel jaringan, urin, fases, dsb di rumah sakit? Berangkat dari kasus yang merugikan pasien itulah lima mahasiswa Universitas Airlangga membuat karsa cipta alat “MEDSCUPE” sebuah mesin ergonomis yang mampu mencegah tertukarnya sampel di rumah sakit.

Itulah karya tim Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) Karsa Cipta (PKM-KC) mahasiswa yang dipimpin Mokhammad Dedy Batomi (Otomasi Sistem Instrumentasi 2013), dengan anggota Mokhammad Deny Basri (Otomasi Sistem Instrumentasi 2013), Masunatul Ubudiyah (Keperawatan 2013), Pratama Bagus Baharsyah (Otomasi Sistem Instrumentasi 2013), dan Sucowati Dwi Jatis (Keperawatan 2014).

Mereka bersyukur dengan menjadi salah satu penerima dana hibah PKM dari Kemenristek DIKTI tahun 2016, merupakan kebanggaan tersendiri sebagai wujud kontribusi untuk almamaternya. Apalagi jika kelak mendapat kesempatan berlaga di PIMNAS ke-29 di IPB Bogor.

“Mau tidak mau, suka tidak suka ini merupakan prinsip dalam hidup kami sebelum masuk . Jadi berkontribusi itu wajib hukumnya, apalagi kami kuliah dibiayai oleh negara,” ujar Dedy.

Sependapat dengan Dedy, Masunatul juga punya alasan kenapa ia mengikuti kompetisi ini. “Sebenarnya kami semua tidak hanya melulu ingin masuk nominasi PKM, namun lebih dari itu kami ingin meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit Indonesia melalui inovasi yang kita ciptakan ini,” tambah Masunatul.

Menurut penelitian tim dengan judul “MEDSCUPE: (Medical Specimens Cube Shipper) Alat Ergonomis Pengirim Dan Direct Labelling Spesimen Pasien Berbasis Pengolahan Citra Solusi Kasus Malpraktek Sampel Tertukar Di Laboratorium Medis”, diterangkan bahwa saat ini mungkin masyarakat sudah tidak asing lagi dengan kasus malpraktik, sampel uji tertukar, tidak valid, dan hasil uji lab yang lama tersampaikan, bahkan hilang.

Sebenarnnya semua itu disebabkan banyak faktor, bisa dikarenakan tenaga kerjanya atau alat yang digunakan, namun melihat semua itu pihak rumah sakit tak hanya tinggal diam. Kini di sejumlah rumah sakit sudah mulai dibangun mesin pipa penghantar specimen uji ke laboratorium.

Mengapa ini penting? Karena pada dasarnya specimen harus cepat diuji agar komponen di dalamnya tidak berubah. Selain itu juga menghindari peluang sampel tertukar saat semua dikerjakan secara manual. Sayangnya, mesin ini belum secara penuh mengontrol otomatis pengiriman sampel. Sesampainya sampel di ruang laboratorium, petugas masih harus memilah-milah sampel sesuai jenis untuk diantarkan ke tempat uji masiing-masing.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO