SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akhirnya memberi tanggapan resmi soal pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya M. Fikser menegaskan bahwa Risma tak pernah memberi pernyataan seperti yang disampaikan oleh Ahok.
“Di situ kan diminta cek. Ya kita cek. Dan hasilnya tidak pernah ada statement Wali Kota Surabaya Tri Rismharanini yang seperti itu,” kata Fikser ketika dijumpai di kantor Bagian Humas, Jl. Jimerto 6-8 Surabaya, (1/8).
Baca Juga: Kunjungi Situs Ndalem Pojok, Risma Teteskan Air Mata
Seperti ramai diberitakan Ahok menyatakan bahwa Risma pernah membandingkan kota Surabaya yang dipimpin dirinya dengan kota Solo yang dipimpin Joko Widodo yang bisa jadi presiden.
“Apalagi seingat saya Bu Risma pernah ngomong, coba nanti dicek ya, kan Surabaya lebih besar dari pada Solo. Wali Kota Solo bisa jadi Presiden, masa Wali Kota Surabaya enggak bisa?” kata Ahok di Balai Kota, Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (1/8). Pernyataan tersebut dimuat di salah satu portal berita online nasional.
Fikser mengatakan, pengecekan yang dilakukannya itu merupakan bagian dari tugas dan tanggung jawab dalam koridor kehumasan. Seluruh dokumen, baik berupa foto, video maupun rekaman suara Wali Kota Surabaya dalam berbagai kegiatan, semuanya terarsip di Bagian Humas.
Baca Juga: Politikus PKS Suswono Dianggap Hina Nabi, Yenny Wahid: Rasulullah Bukan Pengangguran
“Selama kami mendampingi beliau (Tri Rismaharini) mulai dari menerima tamu, menjadi narasumber, hingga wawancara resmi dengan media, tidak pernah ada statement sebagaimana disampaikan oleh Pak Ahok yang diucapkan oleh Bu Wali Kota (Tri Rismaharini). Ini setelah kami mencermati seluruh hasil dokumentasi selama ini,” ujarnya.
Pejabat berdarah Serui ini juga mempersilakan para awak media bilamana menemukan arsip dokumentasi yang memuat Wali Kota Surabaya mengucapkan statement tersebut. “Silakan rekan-rekan media kalau punya arsipnya bisa tunjukkan ke kami,” imbuhnya.
Menurut Fikser, selain melaksanakan tugas klarifikasi atas nama lembaga kehumasan Pemkot Surabaya, langkah ini juga dimaksudkan agar tidak terjadi kegaduhan. Sebab, sambung dia, yang berstatement di media online tersebut adalah pejabat publik.
Baca Juga: Hadiri Moonzaya Bersholawat, Risma Bercerita soal Penutupan Dolly
“Jika hal ini tidak diluruskan, nanti mengarah ke fitnah. Intinya, kami hanya mengklarifikasi sesuai tugas pokok dan fungsi kami berbekal dokumen-dokumen kehumasan,” terang mantan Camat Sukolilo ini.
Lebih lanjut, Fikser menyatakan bahwa saat ini Wali Kota Tri Rismaharini sedang fokus pada program-program pembangunan kota dan pelayanan masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News