KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 3 Tri Rismaharini mengunjungi Situs Persada Soekarno Ndalem Pojok, Desa Pojok, Kecamatan Wates Kabupaten Kediri, Jumat (15/11/2024) kemarin.
Ratusan warga menyambut kedatangan Risma di Ndalem Pojok. Sesampai di rumah masa kecil Presiden Soekarno ini, Risma dengan dipandu guide melakukan napak tilas sejarah.
Baca Juga: Sapa Ribuan Pekerja MPS Prigen, Khofifah Ajak Shalawatan dan Motivasi Jadi Perempuan Sukses
Melihat kamar masa kecil Soekarno dan tempat pergantian nama dari Koesno menjadi Soekarno, melihat kamar masa muda Soekarno, dan melihat kamar Presiden Soekarno.
Saat di kamar presiden pertama RI ini, Risma sempat menangis. Ajudan pun segera mengulurkan tisu untuk Risma.
"Kalau kita ingat perjuangan Bung Karno, kita tidak akan kuat, betapa besar perjuangan beliau. Pernah dipenjara, diasingkan, hingga kemudian mencapai Indonesia merdeka," katanya sambil terisak.
Baca Juga: Dicurhati Pedagang Pasar Purwosari Makin Sepi Pembeli, Begini Solusi dari Khofifah
Dalam kesempatan itu, ia berbagi kisah tentang semangat juang yang diwariskan oleh sang Proklamator.
"Saya di sini silaturahmi sambil napak tilas masa kecil Bung Karno dulu," ucapnya.
Dalam kesempatan ini, Risma juga mengapresiasi berdirinya Pondok Pesantren Jati Diri Bangsa (di belakang Situs Ndalem Pojok). Menurutnya, pesantren tersebut bisa menjadi tempat untuk belajar mencintai tanah air Indonesia dan wawasan kebangsaan.
Baca Juga: Apel Bersama Ratusan Kiai dan Tokoh NU: Indah-Yudha dan Khofifah-Emil Wajib Menang
"Di sini dipelajari tentang Undang-Undang Dasar 1945 dan kedalaman Pancasila. Pesan dari Bung Karno sangat jelas, yaitu untuk menjaga persatuan Indonesia," katanya.
"Kita jangan sampai terpecah belah, terutama dengan pengaruh dari luar yang berusaha memecah belah bangsa kita," ungkap Risma usai bersilaturahmi dengan keluarga Ndalem Pojok, kemudian mengunjungi Pesantren Jati Diri Bangsa Indonesia Merajut Perdamaian Nusantara.
Risma cukup terkesima dengan pembangunan pesantren kebangsaan yang mengajarkan nasionalis dan cinta tanah air Indonesia.
Baca Juga: Ke Pasar Jumat Legi, Khofifah Naik Delman Borong Jajanan Mochi hinggal Cenil Kreasi Warga Lokal
Ia menekankan pentingnya menjaga kekayaan alam Indonesia untuk kesejahteraan rakyat. Karena itu, melahirkan pemimpin yang adil dan amanah sangatlah penting.
"Kita ini diwarisi kekayaan alam yang luar biasa. Kalau tidak kita manfaatkan dengan baik, maka generasi mendatang akan kehilangan semuanya. Kita harus adil, tidak membeda-bedakan siapa pun. Pesan para pendiri bangsa ini sangat penting, agar kita mencapai kesejahteraan yang sejati," tambah mantan Wali Kota Surabaya itu.
Kunjungan Tri Rismaharini diakhiri dengan pesan persatuan. Risma mengingatkan agar masyarakat tetap solid dan tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal yang dapat memecah belah persatuan bangsa.
Baca Juga: Kunjungi Kampung Kripik Olahan Ayam di Sidowungu Gresik, Khofifah Pesankan Dua Hal Penting
"Semoga kita semua bisa menjaga persatuan ini dan menjadikan kekayaan bangsa sebagai fondasi untuk kemakmuran bersama," tutup Risma.
R. M. Koeswartono, mewakili keluarga besar Ndalem Pojok, menyatakan bahwa kunjungan ini adalah silaturahmi keluarga atas saran dari Megawati.
"Bu Risma datang ke sini bukan untuk kampanye, tapi lebih kepada silaturahmi dan mohon doa restu mencalonkan Gubernur Jatim. Beliau mendapat titipan dari Ibu Mega untuk bersilaturahmi dengan keluarga Bung Karno di Kediri," kata Koeswartono, Sabtu (16/11/2024).
Baca Juga: Bersama Khofifah Hadiri Shalawat Akbar, Mas Iin Apresiasi Dukungan Bumi Sholawat
Menurutnya, Situs Ndalem Pojok yang kini menjadi cagar budaya ini, menyimpan banyak kisah masa kecil Bung Karno. Di rumah inilah nama Kusno diganti menjadi Soekarno, belajar berpidato, hingga awal mula menggali Pancasila di bawah pohon kepuh di pinggir sungai belakang Situs Ndalem Pojok.
Ndalem Pojok juga menjadi tempat kunjungan awal Soekarno setelah menjadi Presiden.
"Ketika Bung Karno menjadi presiden, beliau langsung ziarah ke kakek saya yang juga ayah angkat beliau. Keluarga kami kemudian dibawa untuk bersama-sama tinggal di Istana. Jadi, rumah ini sangat bersejarah dan memiliki nilai yang tinggi sebagai cagar budaya," pungkas Koeswartono. (uji/rev)
Baca Juga: Hadiri Kampanye Akbar Luluk-Lukman di Gresik, Cak Imin akan Sanksi Anggota DPRD yang tak Bergerak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News