DEPOK, BANGSAONLINE.com – Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Depok Jawa Barat kembali mendapat kunjungan kehormatan Ketua Darul Fatwa Australia Dr. Syeikh Salim Alwan Al-Husaini dan rombongan, termasuk Direktur Global University Lebanon dan Ketua Lembaga Penyiaran Islam. Kedatangan Syeikh Alwan dan rombongan disambut Pengasuh Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Depok KH.Ahmad Hasyim Muzadi dan dewan asatidz.
Dalam dialog yang dipimpin Dr. KH Fadlolan Musyaffa', Lc., MA, Sheikh Salim Alwan berharap agar Internasional Conference of Islamic Scholars (ICIS) kembali mengadakan konferensi internasional seperti yang pernah digelar tahun sebelumnya yang diawali tahun 2004, dimana dalam konferensi tersebut memuat peta permasalahan umat Islam di dunia setelah serangan asing ke Timur Tengah, mulai dari masalah keilmuan, ekonomi, dan pengembangan media Islam.
Baca Juga: Hadiri Halaqah Pesantren Al-Hikam, Ketua Wantimpres Bersyukur Dekat Kiai Hasyim Muzadi
”Islam harus ditegakkan kembali,” kata Syekh Salim Alwan. Ia minta kepada Kiai Hasyim Muzadi agar tempat konferensi internasional itu di Indonesia atau Australia.
Kiai Hasyim Muzadi menyambut baik permintaan Syeikh Salim Alwan itu. Ia berjanji dalam waktu dekat akan menghubungi beberapa tokoh-tokoh Islam dunia seperti Grand Sheikh Azhar (Mesir), Sheikh Shauqi Allam (Mufti Mesir), Abdullah Ahmad Badawi (Malaysia), Prince Ghazi (Yordania), Dr. Syamsi Ali (New York), Sheikh Abdel Latif Derian (Mufti Libanon), Dr. Tawfik Ramadan al-Buthy (Syria), Dr. Nadirsyah Hosen (Australia), Islamic Development Bank (IDB), World Islamic Economic Forum (WIEF) untuk didengar pendapat dan kesepakatannya tentang harapan Sheikh Salim Alwan Al-Husaini tersebut. Bahkan Kiai Hasyim Muzadi berjanji dalam dua minggu ini akan segera memberikan kabar ke Australia. ”Syukur kalau bisa konferensi internasional tersebut bisa diselenggarakan akhir tahun ini,” kata Kiai Hasyim Muzadi.
Usai silaturahim di kediaman Kiai Hasyim Muzadi, Syeikh Salim Alwan memberikan kuliah umum kepada para mahasiswa dan santri Pesantren Al-Hikam di Auditorium Gedung Sekolah Tinggi Kuliyatul Qur’an.
Baca Juga: Ngaku Kiai Lasem, Nuduh Gus Dur Syiah, Ini Jawaban Penulis Ensiklopedi Gus Dur
Dalam kuliah umum itu Syeikh Salim mengungkapkan kegembiraannya bisa hadir di tengah-tengah Pesantren Mahasiswa Al-Hikam. Karena semua mahasiswa Pesantren Mahasiswa Al-Hikam adalah Huffadz Al-Quran (penghafal Al-Quran).
Ia berpesan agar para mahasiswa senantiasa menguatkan akidah Ahlus Sunah Wal Jamaah sebagai solusi konkrit atas semua permasalahan umat, dan menyatukan akidah umat dalam manhaj (metode) Ahlussunah Wal Jamaah ala Mazhab 'Asy’arirah dan Maturidiah. ”Ini harus disyiarkan terus menerus oleh semua kalangan baik ulama ataupun umat secara umum,” katanya.
Ia
juga mengingatkan agar para mahasiswa dan umat Islam waspada terhadap akidah-akidah
sempalan yg menyimpang dari ajaran ulama-ulama salaf, seperti Syiah, Mujassimah,
Mutasyabihah dan akidah-akidah yang menyerupakan Allah dengan makhluk.
Menurut dia, umat Islam harus belajar kepada ulama ahlinya, belajar dengan
sanad (perantara ulama) yang menyambung sampai Rasulullah SAW dan mempunyai
otoritas keilmuan yang memadai baik ilmu dunia apalagi ilmu agama. ”Jangan
mengambil ilmu dari internet, Google, ataupun WhatsApp,” katanya.
Baca Juga: Kiai Malik Madani: Dulu Saya Usulkan AHWA untuk Hadang Politisi Busuk, Tapi...
Menurut dia, dalam hal kedokteran saja, tidak diakui keilmuan seseorang yang hanya belajar dari internet, Google dan lain sebagainya. ”Tidak boleh praktik ilmu kedokteran kalau hanya belajar dari internet, karena akan terjadi malapraktik. Apalagi ilmu agama, harus berguru pada ulama ahli,” pesa Sheikh Salim Alwan Al-Husaini, doktor lulusan Global University, Beirut, Libanon yang kemudian mendirikan Daarul Fatwa di Australia. (MA)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News