TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Desa Tawing dan Bendoroto kecamatan Munjungan kabupaten Trenggalek dilanda banjir dengan ketinggian air kurang lebih 60 cm atau seukuran lutut orang dewasa. Banjir ini setelah hujan mengguyur selama kurang lebih tujuh jam dari pukul 11.00 WIB hingga pukul 18.30 WIB.
Informasi yang berhasil dihimpun dari warga Kecamatan Munjungan, banjir mulai melanda perkampungan dua desa tersebut sekitar pukul 16.00 WIB. Banjir disebabkan karena air sungai desa Tawing meluap setelah diguyur hujan deras selama 7 jam.
Baca Juga: Pastikan Penanganan Infrastruktur Berjalan Cepat, Bupati Trenggalek Lakukan Peninjauan
Akibat dari bencana banjir kali ini, beberapa sarana dan prasarana rusak. Di antaranya, jebolnya jembatan desa Bangun, robohnya bangunan SDN Bendoroto, serta rusaknya beberapa badan jalan sehingga jalur transportasi antar desa terdampak banjir terputus.
Baca Juga: Gubernur Khofifah Resmikan Kampung Indah Permai, Bupati Trenggalek Ucapkan Terima Kasih
Sebelumnya, SDN Bendoroto sudah diterjang banjir yang menyebabkan sebagian bangunan fisiknya sempat rusak. Namun setelah terjangan banjir yang kedua kalinya ini, SDN Bendoroto nyaris rata dengan tanah. Yang tersisa hanyalah pagar besi.
Menurut Heru warga kecamatan Munjungan, desa Tawing menjadi yang paling parah terdampak dari banjir ini. Diperkirakan 100 kk lebih harus mengungsi di pendopo kecamatan Munjungan lantaran air masuk ke dalam rumah warga.
Baca Juga: Bupati Arifin Tinjau Sungai Domerto yang Nyaris Rata dengan Tanah
Sementara kepala BPBD (Badan Penanggulan Bencana Daerah) Trenggalek Joko Rusianto belum memberikan keterangan resmi terkait berapa jumlah kerugian akibat bencana banjir yang menerjang dua desa ini. BPBD juga belum menyampaikan tindakan apa saja yang telah dilakukan di lokasi bencana. (man/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News