Imam mengatakan pemberian bonus untuk atlet berprestasi di olimpiade telah disampaikan secara simbolik. Namun, Imam menekankan tradisi yang selama ini berjalan pemberian bonus diserahkan pascaparalimpik (olimpiade bagi atlet penyandang disabilitas) usai.
"Pemberian bonus kemarin sudah kami sampaikan secara simbolik, tapi tradisi kami pemberian bonus itu diserahkan pascaparalimpic. Biasanya setelah olimpiade ada paralimpik khusus atlet difabel itu September," katanya.
Sementara itu, Atlet angkat besi Sri Wahyuni berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo lantaran telah memberikan perhatian kepada para atlet yang berjuang di Olimpiade Rio 2016, Brasil.
Yuni - begitu biasa dia dipanggil - mengatakan, Presiden bukan hanya memberikan perhatian berupa anggaran dan fasilitas. Namun, Presiden juga menonton langsung ajang Olimpiade saat atlet Indonesia bertanding.
"Sampai pukul 1 malam, (Presiden) belum tidur. Bapaknya deg-degan nonton kami pas tanding," kata Yuni seusai bertemu Presiden.
Atlet bulu tangkis ganda campuran, Liliyana Natsir juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo atas perhatian besarnya terhadap para atlet.
Peraih medali emas bersama Tontowi Ahmad itu menilai perhatian yang diberikan oleh Kepala Negara telah berkontribusi besar membangkitkan semangat para atlet untuk terus menorehkan prestasi di berbagai kompetisi internasional.
"Perhatian dan apresiasi luar biasa dari Pak Jokowi ini menbuat kami jadi bersemangat lagi dan mudah-mudahan membangkitkan adik-adik kami untuk lebih berprestasi lagi dan lebih mengharumkan nama bangsa dan negara pada Olimpiade berikutnya," kata Liliyana.(mer/rol/viv/lan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News