Terminal Baru Blimbingsari Senilai Rp 70 M Rampung 2017, Disediakan Ruang Menarik Khusus Pengantar

Terminal Baru Blimbingsari Senilai Rp 70 M Rampung 2017, Disediakan Ruang Menarik Khusus Pengantar Bupati Anas ketika memaparkan gambar bandara Blimbingsari, Banyuwangi.

BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang, Mujiono dan Kadis Perhubungan, Suprayogi meninjau proyek terminal baru Bandara Blimbingsari.

Proyek senilai Rp 70 miliar dan dikerjakan oleh PT. Nindya Karya itu bakal rampung pada tahun 2017.

Baca Juga: Bandara Banyuwangi Kembali Ditutup, Dampak ​Erupsi Gunung Raung

Menurut Abdullah Azwar Anas, pembangunan terminal baru ini mempergunakan dana APBD Provinsi dan APBD Kabupaten Banyuwangi. “Untuk APBD Provinsi menanggarkan Rp 40 miliar dan selebihnya mempergunakan dana APBD Kabupaten Banyuwangi,” jelas Anas.

Saat ini, pembangunan proyek sudah mencapai 80 persen. Orang nomor satu di Banyuwangi itu menjelaskan, untuk terminal baru bandara Blimbingsari ini berbeda dengan terminal bandara lainnya. Itu karena di terminal ini diberikan tempat para pengantar, sehingga para pengantar itu bisa leluasa melihat panorama keindahan bandara ini.

“Untuk tempat para pengantar letaknya di lantai dua. Para pengantar bisa melihat-lihat keindahan alam di sekitar bandara ini,” kata Bupati Banyuwangi itu.

Baca Juga: Penerbangan di Bandara Banyuwangi Kembali Dibuka

Menurut Anas, terminal baru ini tidak semuanya mempergunakan AC, karena angin di lokasi terminal ini sudah cukup sejuk, dan setiap sudut akan dikasih kolam agar para penumpang tidak begitu jenuh menunggu pesawat. “Kami juga menyediakan tempat untuk yang suka merokok, dan tempat yang berAC juga,” paparnya.

Jika melihat ornamen terminal baru bandara Blimbingsari ini, memang sangat bagus. Walau ornamen-ornamennya terbuat dari kayu bekas namun tertata apik. Bahkan Anas kepada Kadis Pekerjaan Umum, Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang, Mujiono meminta diberi lukisan agar lebih menarik.

“Agar tidak terkesan kosong, dan terlihat menarik, hendaknya di setiap sudut diberi lukisan,” pinta Anas kepada Mujiono. Anas juga membangun untuk UMKM Banyuwangi. Lokasinya sangat luas agar para pengusa kecil dan menengah itu bisa memasarkan hasil usahanya di terminal baru bandara Blimbingsari.

Baca Juga: Hujan Abu Vulkanik Dampak Erupsi Gunung Raung, Bandara Banyuwangi Ditutup

Menurut Anas, pihaknya akan koordinasi pada pengelola terminal bandara baru ini agar tidak menarik biaya seperti di bandara lainnya. “Kalasu UMKM Banyuwangi dicas seperti di terminal bandara, jelas kasihan. Mungkin ya tidak mampu, dan masalah ini saya akan koordinasi dengan Kementrian Perhubungan,” ungkapnya.

Memang, kalau melihat kemegahan terminal baru Blimbingsari ini, tata ruangnya sangat bagus dan sangat luas. Pemandangannya juga sangat menawan, sehingga para penumpang tidak akan jenuh di terminal bandara blimingsari itu, semua fasilitas sudah tersedia.

“Bagi penu,mpang yang masih menunggu pesawat, dan membutuhkan ngecas HP juga kami sediakan,” papar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Baca Juga: Wings Air Tambah Frekuensi, Penerbangan ke Banyuwangi Jadi 4 Kali dalam Sehari

Seperti diketahui, beberapa hari lalu Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas bertemu dengan Menteri Perhubungan terkait rencana penguatan Landasan (runway) dari PCN 28 menjadi PCN 40 penebalan ini akan dilakukan pada awal tahun 2017.

Bahkan Menhub Budi Karya Sumadi sangat mendukung pengembangan bandara Banyuwangi ini. Menhub sangat mendukung pesawat Boing 37-500 segera beroperasi tanpa menunggu penebalan. Karena bandara Blimbingsari bisa didarati jenis tersebut.

Kemenhub hanya meminta peningkatan Fasilitas Petugas Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PPK) Penuh, “Harganya PPK itu sekitar 5,5 miliar ini yang belum di punyai, dan saya di beri solusi oleh Kemenhub agar menyewa peralatan tersebut ke PT. Angksa Pura,” jelas Anas.

Dia menambahkan, untuk anggaran furniture (mebelair) dipotong oleh Kementrian Perhubungan, agar pembangunan jalan terus. Maka pihaknya akan mempergunakan furnitur yang ada di pendopo maupun yang ada di Pemkab Banyuwangi.

“Kami tidak masalah dana sebesar Rp. 5 miliar itu di potong oleh Menhub. Dan saya akan meminjam mebelair yang ada di Pendopo maupun yang ada di Pemkab Banyuwangi, berarti dengan di potongnya dana dari kemenhub seluruh biaya pembangunan Bandara ini murni di biayai oleh APBD,” imbuhnya.

Jumlah penumpang di Bandara Blimbingsari Banyuwangi memang terus melonjak melonjak hingga 1.308 persen dari hanya 7.826 penumpang (2011) menjadi 110.234 penumpang (2015).

Memasuki 2016, frekuensi penerbangan ke dan dari Banyuwangi juga bertambah dari semula dua kali dalam sehari menjadi tiga kali dalam sehari. Rutenya adalah Surabaya-Banyuwangi dan sebaliknya. (bwi1/dur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO