Pacitan Minus Kedelai, Ubi Jalar dan Ikan Laut, ‘Gemarikan’ Dicanangkan

Pacitan Minus Kedelai, Ubi Jalar dan Ikan Laut, ‘Gemarikan’ Dicanangkan H. Mulyadi

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Hampir mayoritas ketersediaan komoditi bahan pangan di Kabupaten Pacitan‎, mengalami surplus. Namun beberapa komoditi diantaranya, harus diakui masih jauh dari rata-rata konsumsi masyarakat. Beberapa komoditi bahan pangan yang minus tersebut, seperti kedelai, ubi jalar, bahkan ikan laut.

Kepala Kantor Ketahanan Pangan, setempat, H. Mulyadi, mengatakan, minimnya produksi kedelai serta ubi jalar, lebih dipengaruhi menyempitnya luas area tanam. Hal tersebut sebagai dampak munculnya badai La Nina yang memengaruhi stabilitas musim, belakangan ini.

"Saat ini seharusnya sudah musim kemarau. Namun dengan munculnya La Nina, masih saja ada hujan. Kondisi tersebut yang menguntungkan petani padi," kata Mulyadi, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (7/9).

Menurut mantan Kabag SDA ini, hingga Juli lalu, ketersediaan kedelai di Pacitan, tercatat sebesar 193 ton. Sedangkan konsumsi rata-rata masyarakat sekitar 153 gram per hari, per orang, atau setara dengan 56 kilo gram (kg) perkapita per tahun.

Tingginya konsumsi kedelai bagi masyarakat, lantaran lauk-pauk seperti tempe dan tahu, masih menjadi menu utama bagi sebagian besar masyarakat Pacitan, saban harinya. "Masyarakat kita memang gemar makan tempe dan tahu. Ini yang mempengaruhi tingginya konsumsi kedelai selama ini," tutur pejabat asal Padang ini.

Di lain sisi, ubi jalar, yang semestinya melimpah, belakangan produksinya juga jauh menurun. Hal tersebut lantaran para petani lebih memilih tanam padi, senyampang musim masih sangat menguntungkan.

Sementara itu terkait ketersediaan ikan laut, Mulyadi menegaskan, konsumsi masyarakat memang cenderung meningkat. Hal tersebut seiring gerakan "Gemarikan" (gemar makan ikan)‎ yang dicanangkan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP).

Berangkat dari latar belakang itulah, tingkat konsumsi masyarakat akan ikan meningkat menjadi 40 gram/kapita/hari atau setara dengan 14,7 kg/kapita/tahun. "Ketersediaan ikan laut kita masih tertahan dikisaran 8.818 ton/tahun. Sehingga masih ada minus sekitar 4 ton per tahunnya," pungkasnya. (yun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO