Kecamatan Babat Paling Banyak Warga Miskin

Kecamatan Babat Paling Banyak Warga Miskin Gapura selamat datang di kota Babat.

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Kecamatan Babat Lamongan merupakan daerah atau kawasan grosir bagi 4 kota/kabupaten untuk memperoleh komoditas perdagangan terutama hasil-hasil pertanian. Penduduknya berjumlah 75.717 jiwa, yang terdiri dari 37.234 laki-laki dan 38.483 perempuan.

Namun siapa sangka, kecamatan teramai kedua setelah Kecamatan Lamongan itu ternyata memiliki warga miskin paling banyak di Kabupaten Lamongan.

Baca Juga: Sosialisasi dan Vaksinasi di Kandang Ternak, Bupati Lamongan Optimis Kasus PMK Bisa Disembuhkan

Berdasarkan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), jumlah warga miskin di Kecamatan Babat ada 1.526 kepala keluarga (KK). Sementara total warga miskin di 27 kecamatan mencapai 13.349 KK. Jika dipersentase, warga miskin di Babat mencapai 11,43 persen dari total warga miskin di Kota Soto ini.

”Memang di luar dugaan, ternyata jumlah warga miskin terbanyak berada di Babat yang merupakan kota terbesar kedua di Lamongan,’’ kata Bupati Lamongan Fadeli belum lama ini.

Menurut Fadeli, realita itu menjadi perhatian serius pihaknya. Pemkab menyiapkan program pemberdayaan bagi warga yang masuk kategori miskin tersebut. ”Dalam PAK (perubahan anggaran keuangan) nanti akan disiapkan anggaran Rp 1 miliar untuk pemberdayaan warga miskin di Babat,’’ ujarnya.

Baca Juga: Pasokan Berkurang, Harga Ikan di Lamongan Cenderung Naik

Menurutnya, anggaran tersebut akan dibagikan kepada 1.000 KK warga miskin untuk dipakai modal usaha. Bisa usaha warung, membuat jajanan, dan wlijo (penjual sayuran).

”Setiap KK akan menerima Rp 1 juta. Dengan catatan, harus dipakai untuk modal usaha. Terserah bentuk usahanya apa, nanti akan ada pembinaan dan pengawasan agar alokasi anggaran tersebut sesuai sasaran,’’ tuturnya.

Menurut dia, program pemberdayaan itu bagian dari upaya pengentasan kemiskinan di Lamongan. ”Saat ini jumlah warga miskin di Lamongan sekitar 15 persen, masih di atas Jawa Timur. Kami bertekad akan menurunkannya di bawah Jawa Timur atau turun menjadi sekitar 10 persen," harapnya. (qom/rev)

Baca Juga: Kepala SMP Negeri 1 Lamongan Apresiasi Program Makan Bergizi Gratis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO