KOTA BLITAR, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 220 personil Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Blitar, Senin pagi tadi menjalani tes urine secara mendadak. Tidak hanya stafnya saja, namun sekretaris dan juga kepala Satpol PP juga ikut dites urine.
Wakil wali kota Blitar Santoso, usai tes urine mengatakan tes tersebut dilakukan sebagai upaya pencegahan agar aparat Satpol PP sebagai penegak Peraturan Daerah (Perda) bersih dari narkoba. Untuk itu para personil Satpol PP dites urine terlebih dahulu sebelum nantinya tes urine tersebut juga akan dilakukan kepada seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkup Pemerintah Kota Blitar.
Baca Juga: Di Kota Blitar, Petugas Gabungan Temukan Sejumlah Kafe Jualan Miras saat Ramadan
"Ya kan lucu jika penegak peraturannya saja jadi pengguna bahkan pengedar, makanya ini kita tes sebagai upaya kita untuk mengantisipasi," jelas Santoso.
Tes urine yang dipimpin langsung kepala Satpol PP, sekaligus kepala Badan Narkotika Kota Blitar Haryanto tersebut dilaksanakan secara mendadak. Sebelumnya ratusan personil Satpol PP tersebut tidak mengetahui akan dilakukan tes urine. Mereka hanya diberitahu akan ada pengarahan dari Wali Kota. Pengetesan dilakukan kepada anggota Satpol PP pria maupun perempuan, tua maupun muda tanpa kecuali. Meski kaget, para anggota Satpol PP itu mengikuti tahapan pengetesan. "Berdasarkan instruksi dari pak wali memang ini dilakukan mendadak," imbuhnya.
Hasil tes urine sendiri lanjut Santoso, tidak bisa diumumkan kepada wartawan. Pasalnya meskipun dalam tes urine tersebut ada yang terindikasi menggunakan narkotika, namun masih perlu dilakukan penelusuran. Apakah yang bersangkutan benar-benar menggunakan narkotika, ataupun sedang melakukan pengobatan karena menderita penyakit tertentu.
Baca Juga: Bandel, Ratusan APK Caleg di Kota Blitar Diturunkan Bawaslu dan Satpol PP
"Kita tunggu hasilnya lalu kita laporkan ke pak wali untuk mengambil tindakan selanjutnya," tutur Santoso.
Kasatpol PP Haryanto mengatakan dalam pelaksanaan tes urine tersebut ada 7 personil yang tidak mengikuti. 2 di antaranya memang cuti karena sakit dan 5 di antaranya tidak datang karena alasan yang tidak jelas. Namun setelah dihubungi kelima personil Satpol PP tersebut bersedia datang dan melakukan tes urine.
"Yang tidak datang tanpa keterangan itu tadi ternyata ada keluargaya yang meninggal dan ada yang sedang sakit, namun setelah kita hubungi mereka bersedia datang di akhir pelaksanaan tes urine," kata Haryanto.
Baca Juga: Razia Penginapan Malam Minggu, Satpol PP Kota Blitar Amankan 6 Pasangan Bukan Suami Istri
Sementara anggota Satpol PP Kota Blitar Duwi membenarkan tes urine tersebut dilakukan secara mendadak. Sebelumnya ia dan rekan sesama Satpol PP hanya diberi undangan untuk diberikan pengarahan oleh Wali Kota. Namun meskipun dilakukan secara mendadak ia mengaku siap dan menanggapi positif tes urine tersebut.
"Sebelumnya memang tidak ada pemberitahuan untuk tes urine, kita hanya diberitahu jika akan ada pengarahan dari pak wali kota," jelasnya. (tri/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News