Kisah Sukses Seorang Jurnalis Manfaatkan Lahan Pasca Tambang untuk Budidaya Jamur

Kisah Sukses Seorang Jurnalis Manfaatkan Lahan Pasca Tambang untuk Budidaya Jamur Aly saat menunjukkan jamur yang siap panen.

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Kiprah Aly Ducroini (31), seorang jurnalis media online asal Kabupaten Tuban sepertinya patut dicontoh. Pasalnya, di sela-sela kesibukannya sebagai kuli tinta, ia berhasil manfaatkan lahan pasca-tambang batu kumbung sebagai pusat budidaya jamur.

Ditemui BANGSAONLINE.com, Rabu (28/9) di lokasi budidaya jamurnya, Aly menceritakan awal mula pemanfaatan lahan bekas tambang ini. Ide budidaya jamur ini muncul setelah Aly prihatin melihat lahan bekas tambang yang tidak terpakai dan terbengkalai di sekitar rumahnya, Dusun Becok, Desa Tegalrejo, Kecamatan Merakurak.

Baca Juga: PWI Tuban Gelar Turnamen E-Sport Sekaligus Sosialiasi Gempur Rokok Ilegal

"Dari situ saya mencoba memanfaatkan lahan ini untuk budidaya jamur," terangnya.

Aly menceritakan, tempat tinggalnya memang terkenal sebagai salah satu lokasi penambangan batu kumbung yang dikerjakan secara tradisional. Ide budidaya ini muncul ketika melihat cukup banyak lahan bekas tambang yang mangkrak. Setelah tidak ditambang, tempat tersebut menjadi lorong dan goa yang berlumut karena ditinggalkan selama bertahun-tahun. Melihat kondisi itu, ia akhirnya tergerak untuk memanfaatkan kondisi itu.

"Saya cek dulu kondisi suhu di dalam lorong dan goa-goa, ternyata suhunya lembab dan sejuk antara 25 sampai 29 derajat celcius. Kondisi tersebut ternyata cocok untuk budidaya jamur," paparnya.

Baca Juga: Silaturahmi Bersama Awak Media, Kapolres Ajak Jaga Kondusivitas Tuban

Ketika ditanya soal proses budidaya jamur, Aly menerangkan, sebelumnya telah belajar dari kenalannya seorang petani jamur. Mulai dari teknik, perawatan hingga pengaturan suhu, semuanya belajar dari situ. Dirasa sudah cukup belajarnya, ia kemudian nekat memulai bisnis tersebut.

"Saat dipraktekkan ternyata jamur bisa tumbuh dengan baik sesuai harapan. Bahkan, air yang dibutuhkan juga relatif sedikit dibanding dibudidayakan di rumah," sambungnya.

Ia menambahkan, lahan yang dimanfaatkan saat ini merupakan milik warga yang tidak terpakai. Lahan bekas tambang yang berada di tanah milik Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Perhutani Tuban juga banyak.

Baca Juga: Bosa Jasa: Solusi Urus Izin Usaha Mudah dari Rumah Saja

Kata Aly, pemanfaaatan goa bekas tambang bisa menghemat pengeluaran anggaran pembuatan rumah jamur yang bernilai jutaan rupiah. "Kalau dalam lahan bekas tambang ini cukup menyediakan rak dan bibit jamur sudah bisa dipakai budidaya jamur," tutupnya. (wan/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Komunitas Disabilitas Kota Pasuruan Raup Cuan dari Lampu Hias':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO