JAKARTA, BANGSAONLINE.com - PT Petrokimia Gresik (PG) menandatangani MoU dengan Ketua Yayasan Batik Indonesia Ibu Jultin Ginanjar Kartasasmita dan Ketua Asosiasi Pengrajin Batik Jawa Timur (APBJ), Putu Sulistiani tentang kerjasama kemitraan di Jakarta, Kamis (6/10).
Kerjasama ini merupakan bentuk dukungan PG terhadap industri batik nasional.
Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Beberkan Program Transisi Energi 2024-2030 di Forum Internasional COP29
Direktur Utama PG Nugroho Christijanto menyatakan, bahwa kerjasama dalam skema kemitraan ini merupakan bentuk dukungan nyata perusahaan terhadap upaya pelestarian budaya dan mendorong kemajuan batik Jawa Timur.
"Maksud dan tujuan nota kesepahaman ini adalah para perajin batik yang tergabung dalam asosiasi bisa dijadikan mitra binaan PG berdasarkan rekomendasi Asosiasi Batik," ujarnya dalam acara "Dialog Kekinian Batik Jawa Timur dan Pasar Batik Pamekasan Madura Sebagai Pasar Batik Terbesar" di Museum Nasional Jakarta.
Batik, lanjut Nugroho Christijanto, telah diakui oleh PBB melalui UNESCO sebagai salah satu warisan budaya dunia asli dari Indonesia. Pengakuan dunia ini ditetapkan pada 2 Oktober 2009 dan langsung ditetapkan oleh pemerintah sebagai Hari Batik Nasional.
Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Dinobatkan sebagai Tokoh Penggerak Generasi Petani
Semenjak itu, perkembangan batik di Indonesia semakin pesat dan sangat menggembirakan. Bahkan banyak desainer fashion dunia menggunakan batik sebagai bahan rancangan busana mereka.
Melihat hal tersebut, pemerintah bersama berbagai pihak, termasuk swasta, bersatu padu untuk membentuk wadah pelaku industri batik untuk mengenalkan dan memasarkan produknya.
Oleh karena itu, kerjasama ini merupakan salah satu bentuk tanggungjawab sosial perusahaan (CSR), di mana PG turut berkontribusi terhadap kemajuan di tanah air.
Baca Juga: Kucurkan Beasiswa, Cara Petrokimia Gresik Dorong Generasi Muda Tertarik Bertani
Terlebih, setiap daerah memiliki karakter dan corak batik yang berbeda-beda, sehingga masing-masing mempunyai keunggulan dan daya tarik tersendiri. "Harapan kami keunggulan dan daya tarik batik daerah ini dapat ditonjolkan, sehingga bisa dilirik oleh pembeli, baik di dalam maupun luar negeri," pungkasnya. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News