GRESIK, BANGSAONLINE.com - DPD Golkar Gresik kembali mengecam proyek box culvert yang melintas tepat di halaman kantornya. Sebab, hingga saat ini (16/12) atau lewat tengah akhir tahun 2016, box culvert tak kunjung dipasang. Padahal saat ini sudah masuk deadline pencairan anggaran di tahun 2016.
"Ya ini kok belum rampung juga. Ini kan sudah lewat tanggal 15 Desember 2016," kata Ketua DPD II Golkar Kabupaten Gresik, Ahmad Nurhamim kepada BANGSAONLINE.com, Jumat (16/12).
Baca Juga: Musda Golkar Gresik, Sarmuji: Tunggu Juklak dari DPP
Menurut dia, belum rampungnya proyek box culvert di depan kantor DPD Golkar karena pekerjanya terkesan tidak serius dalam menggarap proyek untuk mengatasi banjir kota Gresik tersebut. Terbukti, terkadang proyek dikerjakan dan terkadang tidak.
"Terkadang satu hari ada pekerja dua atau tiga orang. Namun pada hari hari tertentu tidak ada yang bekerja," ungkapnya.
Belum rampungnya proyek box culvert tersebut membuat limbah cair dari pembuangan warga di box culvert tidak bisa mengalir karena tersumbat aktivitas proyek.
Baca Juga: Kunjungi Pasangan Yani-Alif, Sekjen DPP Golkar Optimis Menang 95 Persen
Dampaknya, air limbah yang berwarna hitam dan bau itu meluber ke jalan raya, sehingga mengganggu pengguna jalan. "Limbah dari saluran tersebut mengotori jalan dan sangat mengganggu masyarakat," tegasnya.
Untuk itu Nurhamim meminta rekanan/kontraktor segera akan menuntaskan pekerjaan sebelum akhir Desember 2016. "Kami menagih janji mereka untuk tuntaskan proyek. Sebab, curah hujan kian tinggi," terangnya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Permukiman dan Air Bersih pada DPU (Dinas Pekerjaan Umum) Pemkab Gresik, Sumargono, ketika dihubungi BANGSAONLINE.com menjamin kalau proyek pembuatan box culvert di depan kantor DPD II Golkar Gresik akan rampung sebelum akhir tahun 2016.
Baca Juga: HUT ke-60, Ribuan Massa Golkar Gresik Ikuti Senam Massal Nasional Pecahkan Rekor Muri
"Sesuai kontrak, proyek rampung sebelum akhir Desember 2016," kata Sumargono baru-baru ini.
Dia menegaskan, proyek tersebut jelas akan dirampungkan pekerjannya sesuai kontrak atau sebelum akhir Desember 2016. "Kalau tidak, pasti terkena penalti dan denda," terang dia.
Menurut Sumargono, lamanya pengerjaan box culvert di depan kantor DPD Golkar karena kerumitannya cukup tinggi. Di sana selain dibangun box culvert, juga dibangun koneksi bozem pembuangan air yang menghubungkan ke Telogo Dendo, di belakang kantor DPD II Golkar.
Baca Juga: HUT ke-60 Golkar, Fajar: Saya Siap Tarung dengan Asroin, Wongso, dan Anis untuk Jabat Ketua
"Sulit pengerjaannya karena buat koneksi bozem," dalihnya.
Sumargono berjanji kalau proyek box culvert rampung dikerjakan, maka kondisi fisik depan kantor DPD II Golkar akan dikembalikan seperti semula, mulai halaman hingga sebagian pagar yang kena bongkar. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News