Waspadai Banjir Susulan, Warga Perbaiki Tanggul Ingas yang Jebol di Baureno

Waspadai Banjir Susulan, Warga Perbaiki Tanggul Ingas yang Jebol di Baureno Warga gotong royong perbaiki tanggul di Baureno. foto: EKY NURHADI/ BANGSAONLINE

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Puluhan masyarakat bersama seluruh aparatur Pemerintah Desa (Pemdes) Pucangarum, Kecamatan Baureno, melakukan kerja bakti mem kali apur ingas yang jebol pada awal Desember 2016 kemarin. Kerja bakti itu untuk mengantisipasi adanya banjir susulan.

"Secara gotong-royong kita kerahkan seluruh perangkat desa bersama masyarakat untuk melakukan perbaikan tanggul, mengingat banjir susulan yang kemungkinan akan terjadi lagi pada bulan Februari mendatang," jelas Kepala Desa Pucangarum, Sanawi saat ditemui di lokasi titik jebolnya tanggul, Jumat pagi (6/1/17).

Baca Juga: Deklarasi Relasi Jamur, Ketua Dekopinwil: Jangan Sampai Jatim Dipimpin Selain Khofifah

Tanggul kali ingas yang berada di tengah sawah itu jebol sekitar 50 meter pada awal bulan Desember 2016 kemarin. Tanggul tersebut tidak mampu menahan tingginya debit air luapan dari Sungai Bengawan Solo yang berada di utara desa setempat. Titik jebolan kedalamannya sekitar 3 meter.

"Perbaikan tanggul kita lakukan seperti semula, tetapi kita beri otot terlebih dahulu dengan pohon bambu yang jaraknya satu meter persegi, juga kita beri penahan gedek dari bambu. Kita sudah mengusulkan kepada Dinas Pengairan, rencana dalam waktu dekat alat beratnya akan datang untuk melakukan pengurukan tanah," paparnya.

Kata dia, akibat jebolnya tanggul kali ingas itu, lahan pertanian seluas 227 hektar di desa setempat terendam air dan mengalami gagal panen. Selain itu ribuan hektar lahan pertanian yang tersebar di sepuluh desa di Kecamatan Baureno dan Kanor juga mengalami gagal panen, gara-gara putusnya tanggul tersebut.

Baca Juga: Peletakan Batu Pertama Masjid Darussalam Trucuk Bojonegoro, Khofifah Bahas soal Perdamaian Gaza

"Selama tahun 2016 kemarin terjadi dua kali tanggul ingas yang jebol. Alhamdulillah yang titik jebolan pertama sudah kita tangani," ungkapnya.

Ia menambahkan, hingga kini masyarakat setempat belum berani melakukan tanam padi lagi. Sebab, khawatir tanaman padinya akan tenggelam lagi. "Kita menunggu cuaca dan perbaikan tanggul dahulu. Mungkin nanti tanamnya serentak pada awal bulan Mei," tuturnya. (nur/dur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Perahu Penyeberangan Tenggelam di Bengawan Solo, Belasan Warga Dilaporkan Hilang':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO