PACITAN, BANGSAONLINE.com - Salah seorang kabid Satpol PP Kabupaten Pacitan yang tidak mau disebutkan jati dirinya mengatakan, pihaknya saat ini mewaspadai isu adanya gerakan yang memicu terjadinya konflik sosial. Salah satu contoh kecil yang sudah dan tengah terjadi adalah terkait dengan pemasangan spanduk tanpa identitas, Jumat (10/2) lalu.
Spanduk itu muncul secara tiba-tiba bertuliskan kata-kata yang bernadakan provokatif. Persoalan ini sangat mirip dengan gerakan-gerakan yang pernah dilancarkan PKI kala itu. "Kami sudah menduga siapa pemasang spanduk tersebut, karena tidak berizin dan bersifat provokatif. Karena itu, kami turunkan," katanya, Rabu (15/2).
Baca Juga: Info BMKG: Selasa Dini Hari ini, Trenggalek Diguncang Gempa Magnitudo 5,4
Kata dia, gerakan spanduk-spanduk itu terkesan siluman dan berpotensi mengganggu stabilitas pemerintahan. Hasil pengintaian Satpol PP, gerakan meresahkan itu sejatinya sudah mulai terendus. Di antaranya pembentukan pengurus, sampai dengan penggalan massa untuk bergabung dalam kelompok tersebut.
"Jadi itu organisasi abal-abal. Namun demikian, kami imbau kepada warga masyarakat untuk berhati -hati dalam mengikuti setiap kegiatan kelompok," jelasnya.
Jika dirasa pergerakan tersebut menyimpang dari kaidah hukum Pancasila dan UUD 1945, ia meminta untuk segera laporkan atau jangan diikuti. "Siapapun boleh menyampaikan pendapat dan berkelompok, namun harus sesuai dengan aturan yang ada dan jangan memecah belah. Saling toleransi dan tenggang rasa," jelas pejabat jebolan STPDN itu pada wartawan. (pct-1/yun/rd)
Baca Juga: Istri Kades di Pacitan Ngaku Dijambret dan Kehilangan Uang Rp14 Juta, Ternyata...
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
BANGSAONLINE VIDEO
