Jelang Pilpres, FKUB Bojonegoro Gelar Seruan Moral

Jelang Pilpres, FKUB Bojonegoro Gelar Seruan Moral ?Ketua FKUB Bojonegoro, KH Alamul Huda (tengah) sedang membacakan 8 seruan moral didampingi tokoh umat beragama di kantor FKUB Jalan Trunojoyo, Bojonegoro. Foto: Eki Nurhadi/BANGSAONLINE


BOJONEGORO (bangsaonline) - Forum Kerukunan antar Umat Beragama () Kabupaten Bojonegoro, melakukan seruan moral menjelang pesta demokrasi pemilihan presiden 9 Juli mendatang. berharap pilpres besuk berjalan lancar, adil, bersih serta rukun, guyub dan damai.

Didampingi sejumlah tokoh umat beragama di Bojonegoro, Ketua , KH Alamul Huda menyerukan delapan moral di kantor Jalan Trunojoyo nomor 4 Kota Bojonegoro, Sabtu (5/6/2014).

Baca Juga: Demi Wujudkan Pilkada Damai, Pemkot Kediri Gandeng FKUB Gelar Seminar Nasional

Delapan seruan itu antara lain.

1. Selalu mengedepankan kebersamaan antar umat beragama, dengan tetap menjalin kerjasama hubungan sosial kemasyarakatan.

2. Tidak terpancing dengan isu-isu yang dapat memecah belah hubungan antar umat beragama.

Baca Juga: Demi Pilkada 2024 Damai dan Kondusif, FKUB Ajak Pemuda Kota Kediri Ikuti Dialog Kebangsaan

3. Selalu menjalin komunikasi antar tokoh agama, masyarakat dan antar umat beragama.

4. Pemilu Presiden hendaknya dilaksanakan dengan jujur, adil, bersih tanpa politik uang.

5. Partai politik dan tim sukses calon presiden sedapatnya mengendalikan massa pendukungnya dan mengedepankan kedewasaan berpolitik.

Baca Juga: Buka Silatnas 2020, Khofifah: OPK Diharap Jadi Pelopor Perdamaian dan Bangun Kekuatan Perekonomian

6. Partai politik dan tim sukses supaya menghindari aktifitas yang dapat memancing terjadinya gesekan atau konflik antar pendukung.

7. Semua warga masyarakat Bojonegoro agar supaya menggunakan hak pilihnya secara baik dan bertanggungjawab.

8. Semua pihak agar menerima hasil pemilu presiden secara dewasa, lapang dada dan bijaksana.

Baca Juga: Tahun Politik, Bupati Busyro Karim Ajak FKUB Sumenep Jaga Kerukunan

Usai seruan moral, pria yang akrab disapa Gus Huda itu menolak keras berbagai macam bentuk black campaign atau kampanye hitam. Sebab, dengan munculnya kampanye hitam akan terjadi konflik horizontal bagi semua umat beragama.

"Saya berharap masyarakat Bojonegoro tidak terpancing dengan isu-isu buruk (kampanye hitam,red) yang terjadi kota-kota lain kepada kedua calon presiden, mudah-mudahan Bojonegoro tetap aman dan kondusif menjelang dan usai pemilihan presiden," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO