Hidup Sebatang Kara, Mbah Yah Dievakuasi ke UPT Lansia di Glenmore

Hidup Sebatang Kara, Mbah Yah Dievakuasi ke UPT Lansia di Glenmore Mbah Yah, ketika dibawa ketua RT Abdul Karim dan istri menuju panti.

BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Mbah Yah (73), adalah salah satu perempuan yang hidupnya sebatang kara. Bahkan, wanita yang sudah berambut uban itu bertempat tinggal di sekitar kandang ayam milik Agus Samiaji, warga Krajan RT 04/RW I, Kelurahan Kertosari, Kecamatan Banyuwangi.

Ia sudah sejak 10 tahun hidup di Kertosari. Sedangkan asal usulnya tidak jelas, tapi sempat mengaku dari Desa Sepanjang, Kecamatan Glenmore. Itupun mengaku tidak punya sanak famili sekali.

Baca Juga: Launching Majapahit's Warrior Underwater, Pj Gubernur Jatim Sampai Ikut Nyelam Letakkan Patung

Dulu sehari-harinya sempat menjadi tukang urut, namun tidak bertahan lama, karena sakit. Sedangkan untuk bertahan hidup, mbah Yah sering diberi makan tetangga kanan-kiri. Dia tidur di gubuk kecil ukuran panjang 2 meter dan lebar 1 meter.

Kondisi lingkungan tempat tinggalnya tidak sehat, karena dekat kandang ayam. Ada seorang warga, bernama Zubaidi (40) tetangga dekat yang sering memandikan, memakaikan baju hingga buang air kecil dan besar.

Nenek tua itu juga matanya kurang awas. Sehingga, ia sering dibopong warga. Melihat kondisinya cukup memprihatinkan, ada warga yang menelpon Kepala Dinas Sosial Banyuwangi, Peni Handayani, tujuanya agar Mbah Yah ditempatkan di Unit Pelaksana Tehnis (UPT) Pelayanan Sosial Lanjut Usia di Kecamatan Glenmore, 65 km dari kota Banyuwangi.

Baca Juga: Ditpolairud Polda Jatim Amankan Dua Pelaku Jual Beli Benih Lobster Ilegal di Banyuwangi

Setelah melakukan penegecekan ke Mbah Yah, Peni memerintahkan kepada stafnya untuk segara mengevakuasi ke UPT Pelayanan Sosial Usia tersebut. Akhirnya, tim dari Dinas Sosial Banyuwangi dipimpin humasnya, Bambang Suharto untuk mengevakuasi Mbah Yah dengan mengendarai mobil dinas Taruna untuk dibawa ke UPT Pelayanan Sosial Usia di Krikilan, Glenmore. Bahkan, ketika Mbah Yah berangkat, banyak warga yang menangis.

Penjemputan Mbah Yah oleh Dinsos tersebut juga mengundang perhatian sejumlah warga. Mereka bahkan langsung menyalami Mak Yah yang sudah 10 tahun bertempat tinggal di sekitar Lingkungan Krajan, Kelurahan Kertosari tersebut.

Di antara warga juga larut dalam suasana haru saat bersalaman dengan Mak Yah. “Jaga kesehatan, semoga kerasan di panti,” ujar Bu Karim, istri Ketua RT 04/RW I dan beberapa warga lainya.

Baca Juga: Tim BPBD Lumajang Juara Umum dalam Semarak Gelar Peralatan se-Jatim, Ini Lima Arahan BNPB

Mbah Yah juga tidak bisa menyimpan kesedihan, saat belasan warga berkerumun menyaksikan penjemputan dirinya. Sebelum naik ke dalam mobil, Mbah Yah juga sempat memohon maaf dan berterimakasih kepada seluruh warga yang telah merawat dan menampungnya.

“Saya pamit, mohon maaf kalau ada salah. Terimakasih atas kepedulianya,” ujar Mbah Yah sambil menangis.

Humas Dinsos Banyuwangi, Bambang Suharto mengatakan, Mbah Yah akan dipindahkan ke UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia di Desa Krikilan, Kecamatan Glenmore.

Baca Juga: Rumah di Banyuwangi Rusak Usai Diterjang Hujan Deras dan Tertimpa Pohon

Di tempat barunya, Mbah Yah akan lebih terjamin karena akan terus diperhatikan oleh petugas.

“Jika di panti semua sudah dijamin, termasuk kesehatan juga akan diurus dengan baik,” papar pria gendut itu. (gda/dur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Cuaca Kurang Bersahabat, Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk Ditutup':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO