LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Sejumlah elemen masyarakat yang terdiri Pemuda Pancasila, Kepala Desa di Kecamatan Ngimbang, dan warga, Selasa (4/4) siang mendemo pabrik gula PT Kebun Tebu Mas (KTM) di wilayah Kecamatan Ngimbang Lamongan. Mereka menuntut agar pabrik gula tersebut ditutup karena limbahnya dianggap menimbulkan bau tak sedap seperti kotoran kucing.
“Bau tidak sedap tersebut dirasakan masyarakat hingga di wilayah Kecamatan Pucuk, Babat dan Sukodadi. Padahal jaraknya sangat jauh dari wilayah Kecamatan Ngimbang,” kata Korlap pendemo, Ahmad Umar Buwang.
Baca Juga: Dewan Tolak Usulan Penutupan Dua Pabrik Gula di Jatim
Dikatakan Buwang, panggilan Ahmad Umar Buwang, PT KTM harus ditutup jika tidak bisa menangani persolaan tersebut. Sebab bau seperti kotoran kucing tersebut dikhawatirkan dapat menimbulkan penyakit di kemudian hari.
Di sisi lain, menurut perwakilan SMA PGRI Ngimbang, Suprapto, bau menyengat tersebut juga mengganggu proses belajar siswa di sejumlah sekolah di wilayah Kecamatan Ngimbang.
“Kami bersama sejumlah sekolah lain di Ngimbang meresa resah, siswa saat mengingkuti proses belajar tidak bisa berkonsentrasi secara penuh akibat bau tersebut. Kami kawatir hal tersebut berdampak pada nilai study siswa. Untuk itu harus ada penanganan secara cepat dan tepat,” tegas Suprapto saat orasi.
Baca Juga: Limbah Bau Busuk dan Cemari Kali, DLH Lamongan Panggil Manajemen PT KTM
Setelah melakukan orasi di pintu gerbang, sejumlah perwakilan pendemo ditemui pihak manajemen di salah satu ruang PT KTM. Mereka kemudian berdialog di ruangan tersebut
Menurut perwakilan PT KTM, Ir Adi Prasongko, bau tak sedap tersebut muncul diduga akibat adanya bencana atau kecelakaan letupan pada tangki tetes dampak dari reaksi maillard akibat dari bahan baku tebu muda.
“Pemicunya adalah tingginya temperatur suhu yaitu mencapai lebih dari 41 derajat sehingga meluber ke kolam penampung. Ironisnya tembok penampung juga mengalami ambrol. Dan ini murni bencana,” terang Adi Prasongko pada sejumlah awak media.
Ditegaskan Adi Prasongko, selama ini pihaknya sudah melakukan airator atau pemberian udara, pemberian mikroba dan pemberian kapur agar bau yang ditimbulkan segera teratasi. “Yang jelas kami akan melakukan upaya maksimal untuk menangani persoalan ini, tapi kami butuh waktu,” katanya.
Usai menemui pihak PT KTM, sejumlah perwakilan pendemo kembali bergabung ke barisan pendemo yang lain yang menunggu di pintu gerbang PT KTM. Mereka kemudian membubarkan diri.
"Kami akan kembali datang untuk melakukan hal serupa dengan massa yang lebih banyak jika PT KTM tidak melakukan upaya untuk mengatasi persolaan tersebut. Bahkan kami akan melaporkan ke pihak yang berwajib atau polisi terkait masalah yang dapat meresahkan masyarakat tersebut," ancam Buwang. (qom/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News