SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Menjelang kontestasi Pemilihan Gubernur Jawa Timur, The Initiative Institute (TII) kembali merilis hasil survei. Salah satu hasilnya, masyarakat yang menghendaki Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menjadi wakil gubernur ternyata lebih banyak dari pada menjadikannya gubernur.
Dipaparkan dalam hasil survei TII, untuk tokoh yang dipilih menjadi gubernur, Gus Ipul mendapat suara 33,17%. Sedangkan untuk posisi wagub, ia mendapat suara 34,9%. Baik untuk posisi gubernur maupun wagub, Gus Ipul memang masih memiliki suara dari responden paling tinggi.
Baca Juga: Usai Luluk Hamidah, Lukmanul Hakim dan Wisnu Wardhana Ucapkan Selamat untuk Kemenangan Khofifah-Emil
Kemudian di posisi kedua ada Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa. Keinginan masyarakat sebagai gubernur sebesar 28,31%, dan sebagai sebagai wagub 21,1%. Di posisi ketiga adalah Tri Rismaharini. Keinginan responden agar Wali Kota Surabaya itu menjadi gubernur sebesar 26,13%, dan sebagai wagub 21,5%.
"Untuk pertanyaan siapakah tokoh yang anda pilih sebagai gubernur, ketiga tokoh itu memang masih terbanyak. Meskipun Gus Ipul memang persentasenya sebagai wagub lebih tinggi dari pada sebagai gubernur, Namun dibanding tokoh lainnya, Gus Ipul sebagai gubernur masih paling tinggi," kata CEO TII, Airlangga Pribadi Kusman, Rabu (26/4).
Sementara untuk tingkat ketokohan, popularitas Gus Ipul mencapai 82,8%. Sementara Khofifah membayangi dengan 81,4%. Berikutnya Risma dengan prosentase 75,4%. Tingginya popularitas dan elektabilitas Gus Ipul, menurutnya belum menjamin mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal ini menjadi gubernur. Sebab, kata dia, dalam survei kebanyakan responden yang memilih Gus Ipul sebagai calon gubernur lebih rendah dibanding wagub.
Baca Juga: Aksi Heroik Relawan Jalan Kaki ke IKN, Khofifah Titipkan Udeng Madura
"Jika ingin mempertahankan elektabilitasnya sebagai calon gubernur, maka Gus Ipul harus bisa mengubah mindset masyarakat mulai sekarang," ucap pria yang akrab dipanggil Angga ini.
Ditegaskannya, masyarakat hanya mengetahui Gus Ipul sebagai wagub, belum mengetahui mau mencalonkan diri sebagai cagub. "Mindset masyarakat terhadap Gus Ipul wagub, jadi itulah kenapa responden menyebut gus Ipul layak jadi wagub saja," jelas Angga.
"Kemudian untuk pertanyaan siapa tokoh yang anda pilih sebagai wagub, secara intensitas, di antaranya ada nama Azwar Anas, AHY (Agus Harimurti Yudhoyono), Said Abdullah, Abdul Halim Iskandar, Misbakhun, Hasan Aminudin, serta Rendra Kresna," lanjut dia.
Baca Juga: Dapat Ucapan Selamat dari Kompetitor Pilkada 2024, Khofifah Ucapkan Terima Kasih ke Luluk Hamidah
Azwar Anas dipilih 5,80% responden, disusul kemudian AHY 5,50%, Said Abdullah 4,20%, Abdul Halim Iskandar 2,70%, M Misbakhun 2,20%, Hasan Aminudin 1,50%, serta Rendra Kresna hanya 0,70%.
Sementara itu, peneliti senior TII, Muhammad Dahlan membeberkan, hasil ini merupakan survei yang dilakukan sejak 13 sampai 19 April 2017. Survei ini dilakukan dengan metode multistage random sampling, dengan melibatkan 956 responden berusia di atas 17 tahun yang tersebar di seluruh daerah di Jatim.
Ada 10 nama yang masuk daftar survei. Di antaranya adalah Saifullah Yusuf, Khofifah Indar Parawansa, Tri Rismaharini, Agus Harimurti Yudhoyono, Abdul Halim Iskandar, Said Abdullah, Azwar Anas, Rendra Kresna, M. Misbakhun, dan Hasan Aminuddin. Nama-nama bukan disiapkan lembaga survei, tapi langsung terlontar dari responden.
Baca Juga: Pj Gubernur Jatim Tinjau Langsung Rekapitulasi Hasil Hitung Suara Pilkada Tingkat Provinsi
Sedangkan untuk tingkat elektabilitas atau keterpilihan, Gus Ipul, Khofifah, dan Risma juga bersaing ketat. Elektabilitas Gus Ipul mencapai sebesar 33,20%, kemudian Khofifah di urutan kedua sebesar 28,30%, dan Risma di posisi ketiga sebesar 26,10%.
"Popularitas dan elektabilitas ketiga tokoh itu selisihnya tidak jauh. Angka ini kemungkinan masih bisa berubah, mengingat belum ada parpol yang resmi mengusung calon, sehingga akan mengubah peta politik yang ada," kata alumni magister UI ini.
Dari survei ini juga diketahui, politik aliran di Jatim ternyata masih cukup mendominasi. Sebanyak 78% responden mengaku adalah warga Nahdlatul Ulama (NU), kemudian di posisi kedua adalah nasionalis Soekarno sebesar 22,2%, sedangkan 5,5% Muhammadiyah, dan 3,1% merupakan nasionalis yang berkiblat pada Soeharto. Ada juga mereka yang mengaku NU sekaligus nasionalis mencapai 9,2%.
Baca Juga: TPP Bidang Hukum Khofifah-Emil Apresiasi Laporan KIPP soal Pelanggaran Pilkada di Surabaya
"Meski saat ini para pemilih sudah menentukan pilihan, namun belum ada satupun partai politik di Jatim yang telah menyatakan dukungan kepada para kandidat calon," imbuh Dahlan. (mdr/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News