SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Jalan Khofifah Indar Parawansa menuju Pemilihan Gubernur Jawa Timur tahun depan semakin mulus. Sinyal positif itu disampaikan oleh KH. Fahrurrozi, Koordinator Forum Kiai Kampung se-Jawa Timur (FK3JT). Pengasuh Pondok Pesantren Canga’an. Bangil, Pasuruan itu mengungkapkan surat FK3JT kepada Presiden RI, Joko Widodo terkait permohonan izin kepada Mensos RI, Khofifah Indar Parawansa direspon oleh orang nomor satu di Indonesia itu.
Bahkan Presiden Jokowi mendisposisi supaya surat permohonan FK3JT ditindaklanjuti oleh Mendagri, Tjahjo Kumolo. Kemudian Mendagri memerintahkan Dirjen Otoda, Soemarsono untuk mengundang FK3JT ke Kemendagri di Jakarta supaya Kemendagri bisa tetap netral dalam menyikapi aksi dukung mendukung di Pilkada.
Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024
"Jam 10.15 WIB tadi, rombongan kami diterima Pak Soemarsono Dirjen Otoda Kemendagri di Jakarta. Anggota FK3JT yang hadir sebanyak 52 kiai," ujar KH Fahrur Rozi koordinator FK3JT, Rabu (3/5).
Menurut kiai yang akrab disapa Gus Fahrur itu, pertemuan yang penuh kekeluargaan itu juga didokumentasikan oleh Dirjen Otoda untuk nantinya dilaporkan langsung ke Mendagri, dan Mendagri akan menyerahkan dokumentasi tersebut ke Presiden.
"Pak Soemarsono memperkirakan jadwal pertemuan antara FK3JT dengan Presiden Jokowi sekitar bulan Juni mendatang," beber kiai asal Bangil Pasuruan itu.
Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo
Gus Fahrur menambahkan, secara tersirat, Soemarsono mengakui Presiden Jokowi kemungkinan besar akan mengabulkan permohonan dari FK3JT. Terlebih sudah bukan menjadi rahasia bahwa kandidat kuat Cagub Jatim mendatang ada dua orang, yaitu Khofifah dan Gus Ipul.
"Tapi sebagai aparatur sipil negara, pihaknya tidak boleh berkomentar karena dituntut untuk netral," tambah Gus Fahrur.
Lebih jauh Gus Fahrur menjelaskan bahwa aspirasi FK3JT menginginkkan Gubernur Jatim mendatang berasal dari kader terbaik Nahdlatul Ulama (NU) yaitu antara Gus Ipul (Saifullah Yusuf) dan Khofifah Indar Parawansa.
Baca Juga: Ikhtiar Ketuk Pintu Langit, Khofifah Hadiri Shalawat Akbar Bersama Ribuan Masyarakat Gresik
"Kalau Gubernur Jatim mendatang dari kader NU, Insya Allah Jatim ke depan akan terus aman dan makmur, kerukunan umat beragama tetap terjaga dan 4 pilar kebangsaan yaitu NKRI, UUD 1945, Pancasila dan Kebhinekaan tetap utuh," tegasnya.
Sayangnya, kata Gus Fahrur, Khofifah Indar Parawansa saat ini masih menjadi pembantu Presiden Jokowi di kabinet sebagai Menteri Sosial. Karena itu, secara etika (adat) ketimuran harus minta izin dulu ke presiden kalau Ketua Umum PP Muslimat NU itu maju di Pilgub Jatim 2018.
"Makanya kami minta izin kepada yang terhormat Presiden RI, Jokowi agar beliau berkenan memberikan restu kepada Khofifah untuk maju di Pilgub Jatim mendatang," imbuhnya.
Baca Juga: Survei Poltracking Terbaru, Khofifah-Emil Melejit Tinggalkan Risma-Hans dan Luluk-Lukman
Sementara untuk posisi Cawagub yang akan mendampingi Cagub dari kader terbaik NU, Gus Fahrur membebrekan pilihan FK3JT telah mengerucut kepada dua orang, yaitu Wahid Wahyudi (Kadishub Jatim) dan Hasan Aminuddin (Anggota DPR RI Fraksi NasDem dan mantan Bupati Probolinggo 2 periode).
"Kalau Pak Wahid representasi birokrat yang berprestasi dan Pak Hasan itu politisi yang berpengalaman. Keduanya juga kader NU, jadi paling pas untuk Cawagun,” pungkasnya. (mdr/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News