
PONOROGO, BANGSAONLINE.com - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Pada Sabtu (6/10) lalu melakukan penyerahan bantuan tahap kedua bagi korban tanah longsor Desa Banaran, Pulung, Ponorogo.
Sebelum dilakukan penyerahan bantuan tahap kedua kali ini, Ketua PB PGRI Unifah Rosidah bersama PGRI Provinsi Jatim dan PGRI se-wilayah Mataraman melakukan peninjauan ke lokasi bencana tanah longsor Banaran. Acara penyerahan bantuan tahap kedua korban tanah longsor dilakukan di balai Kecamatan Pulung.
Ketua umum PB PGRI Unifah Rosidah menegaskan, soliditas dan solidaritas merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan dari PGRI. Menurutnya, terlahir bersamaan dengan masyarakat dan pemerintah sehingga dalam kesempatan seperti ini PGRI harus membantu masyarakat yang terkena bencana.
"PGRI ini terlahir bersamaan dengan bangsa ini dan pemerintah. Kita sengaja memberikan bantuan kepada masayarakat yang terkena bencana seperti di Pulung ini. Bahkan kami telah siapkan tim khusus untuk membantu penaganan bencana semacam ini secara nasional," ujarnya.
Sementara itu, Ketua PGRI Cabang Ponorogo Prayitno mengatakan bahwa penyaluran dana bantuan korban longsor Pulung tahap kedua ini berjalan sukses. Antusias serta solidaritas dan kekompakan anggota PGRI dalam kepedulian korban tanah longsor Desa Banaran sangat terbukti luar biasa banyak.
"Alhamdulillah, kali ini patut dikatakan sukses luar biasa dari teman-teman PGRI dalam kepeduliannya menyumbang korban tanah longsor. Target awal kita hanya Rp 400 jutaan. Namun sampai bantuan disalurkan sudah ada hampir Rp 1 miliar," pungkasnya.
Prayitno juga menambahkan bahwa untuk jumlah dana yang berhasil dihimpun PGRI total keseluruan Rp 904.559.277. Sedangkan yang sudah disalurkan sejumlahRp 904.500.000 juta rupiah dan saldo akhir Rp 59.277. (dhi/rd)