PONOROGO, BANGSAONLINE.com - Memperingati Hari Tubercolosis (TB) Sedunia, Pemerintah Kabupaten Ponorogo melalui Dinas Kesehatan menggelar deklarasi bebas penyakit tuberculosis dengan tema “Gerakan Masyarakat menuju Indonesia Bebas Tubercolosis”. Acara ini diadakan di halaman Dinas Kesehatan, Selasa (9/5).
Hadir dalam kegiatan tersebut bupati Ponorogo, wakil bupati, pimpinan OPD dan seluruh jajaran Dinas Kesehatan serta pihak-pihak yang terkait dengan penanganan penyakit TB, seperti pengelola dan kader TB.
Baca Juga: Sepertiga Penduduk Ponorogo Terkena Hipertensi
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Kesehatan Rahayu Kusdarini menyatakan bahwa TB merupakan penyakit yang mematikan dan mudah dalam persebarannya.
“Sehingga perlu kerja sama yang maksimal antar berbagai pihak dalam menangani penyakit TB ini,” ujar Rahayu.
Untuk itu, pihaknya mendeklarasikan TOSS yang memiliki kepanjangan Temukan, Obati, Sampai Sembuh dengan melibatkan seluruh pengelola dan kader TB bersama. Caranya dengan membentuk KMP (Kelompok Masyarakat Peduli) TB di setiap kecamatan.
Baca Juga: Desa Bancar Ponorogo KLB Demam Berdarah, 13 Warga Terjangkit
Menurut Rahayu, tahun 2016 lalu ada 4 orang pasien penderita TB yang meninggal dunia, dan harapan di tahun ini dapat meminimalkan penyakit yang menular ini melalui edukasi, sosialisasi, dan memperbanyak kader.
Sementara dalam sambutannya, Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni berharap supaya warga Ponorogo bebas dari penyakit Tuberculosis ini.
"Saking mudahnya penularan penyakit ini seperti lewat udara, maka ditemukan persebaran penyakit ini sangat banyak. Untuk itu, saya mengimbau agar warga Ponorogo untuk menerapkan pola hidup yang sehat dan segera berobat jika terindikasi terjangkit penyakit ini," ujar Bupati Ipong.
Baca Juga: Deteksi Dini TBC, Dinkes Ponorogo Gelar Pertemuan antara Pengelola dan Kader TB
"Selama ini Dinas Kesehatan sudah on the track dalam menangani penyakit ini. Hanya perlu ditambah jumlah kader dan diperbanyak sosialisasi tentang pencegahan penyakit ini melalui forum Posyandu dan event-event yang lain sehingga masyarakat bisa sadar dan mampu menghindari penyakit ini," papar Ipong. (yah/rd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News