SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Lonjakan harga-harga sembilan bahan pokok (sembako) yang kerap terjadi jelang Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri menjadi perhatian DPRD Jawa Timur. Karena itu, pihak parlemen mendesak Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) untuk memantau praktek perdagangan hingga pendistribusian bahan pokok untuk mencegah adanya kartel perdagangan bahan pokok jelang Ramadhan hingga Lebaran 2017.
Anggota Komisi B (Perekonomian) DPRD Jatim, Pranaya Yudha Mahardhika mengatakan perlu adanya pengawasan bahan pokok di Jatim karena sarat akan permainan sehingga dengan mudah memainkan harga bahan pokok saat jelang Ramadan dan hari raya. Terkadang lonjakan harga bisa mencapai 3 kali lipat sehingga mencekik leher masyarakat di bawah.
Baca Juga: Tingkatkan Skill, Diskop dan UKM Jatim Gelar Bimtek dan Sebar Alat Penunjang Usaha di 4 Kabupaten
”Meski sudah ada subsidi ongkos angkut dari Pemprov, namun harga-harga bahan pokok di saat Ramadan dan jelang hari raya selalu melangit. Karena itu, KPPU perlu mengawasi kondisi pasar agar tidak ada yang memainkan harga untuk kepentingan sesaat,” tegas alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) itu, Selasa (9/5).
Politisi Partai Golkar ini berharap Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim mengintenstifkan kegiatan-kegiatan operasi pasar di seluruh Jatim yang secara tepat sasaran. Terutama di pasar-pasar yang dekat dengan permukiman, bukan pasar induk atau pasar besar yang selama ini terjadi. Bahkan seringkali operasi pasar diborong oleh pedagang untuk kembali dijual di permukiman.
”Masuk ke pelosok-pelosok sehingga bisa mengena ke masyarakat di bawah. Jangan operasi pasar yang mudah dijangkau masyarakat tapi masyarakat perkotaan. Ini yang sering saya jumpai selama ini dan saya berharap Disperindag Jatim melakukan evaluasi tata cara operasi pasar agar tepat sasaran,” imbuh Yudha.
Baca Juga: Pj. Gubernur Adhy Optimis SHA Bank Jatim - Bank Banten Jadi Peluang Tingkatkan Pembangunan Daerah
Anggota Dewan asal daerah pemilihan Jatim III yang meliputi Banyuwangi, Situbondo dan Bondowoso ini mengingatkan perlu adanya koordinasi intensif antara Disperindag Jatim dengan pihak Badan Usaha Logistik (Bulog), terutama Bulog regional Jatim..
”Saya pikir tentunya kepala Disperindag tahu apa yang harus dilakukan agar harga-harga kebutuhan bahan pokok di Jatim tetap stabil. Salah satunya, berkoordinasi dengan Bulog untuk memastikan pasokan sembako terutama saat bulan puasa,” pungkas putra politisi senior Golkar, Edy Embun ini. (mdr/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News