PACITAN, BANGSAONLINE.com - Satu dokter spesialis dalam dan empat perawat yang bakal mengoperasionalkan peralatan hemodialisis (HD) di RSD dr. Sardono Kabupaten Pacitan, saat ini tengah mengikuti proses magang di sejumlah rumah sakit milik pemerintah yang tersebar di beberapa kota besar. Seperti halnya Surabaya, Madiun, Ponorogo, Jogjakarta serta Surakarta.
Direktur RSD dr. Sardono Pacitan Iman Darmawan mengatakan, tinggal selangkah lagi peralatan HD di Pacitan sudah memiliki izin beroperasi. Memang tak mudah untuk bisa mendapatkan legalitas operasional dari alat tersebut. Meski sudah mengantongi surat rekomendasi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemprov Jatim, saat ini masih menunggu rekomendasi dari Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri). Termasuk kewajiban magang bagi personel yang akan mengoperasionalkan peralatan HD.
Baca Juga: RSUD dr. Darsono Pacitan Dapat Jatah Rp 5 Miliar Lebih untuk Tangani Covid-19
"Satu dokter spesialis dalam kita, selama dua pekan ini magang di RS dr. Soetomo. Dan empat perawat magang di RS dr. Sardjito, Jogjakarta, RS dr. Moewardi, Solo, RS dr. Harjono, Ponorogo, serta RS dr. Soedono, Madiun. Di semua rumah sakit tersebut ada pasien cuci darah dari Pacitan," jelas pria kelahiran Malang ini, Kamis (1/6).
Selain itu, lanjut Iman, juga akan diselenggarakan temu pelanggan untuk kali keduanya. Menurut Iman, selama proses perizinan berlangsung, jumlah pasien cuci darah di Pacitan terus bertambah. Yang semula 45 orang, saat ini sudah bertambah menjadi 60 orang.
"Kita sangat berharap alat HD bisa segera beroperasi dan bisa memberi dampak manfaat bagi masyarakat," tuturnya.
Baca Juga: Ini Klarifikasi RSUD dr Darsono Pacitan Soal Pasien DBD yang Meninggal Dunia
Untuk menjalankan peralatan HD, kata Iman, memang perlu skill khusus. Sebab, tak jarang saat proses cuci darah berlangsung pasien tiba-tiba mengalami serangan stroke dan harus masuk ICU. Bahkan ada juga yang meninggal.
"Perlu dipahami juga, cuci darah bukan hanya bagi pasien gagal ginjal. Pasien keracunan kadang juga perlu dilakukan cuci darah. Itulah perlunya keahlian khusus bagi para medis yang mengampu alat tersebut," tandasnya. (yun/rd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News